PBNU Desak Iran dan Israel Akhiri Konflik: Gus Yahya Tegaskan Hak Iran Membela Diri

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 18:10 WIB
_Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf  bersama  Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, Jumat (20/6) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. KR Rini Suryati
_Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf bersama Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, Jumat (20/6) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. KR Rini Suryati

JAKARTA (KRJogja.com) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri dan segera menghentikan konflik yang berpotensi meluas di kawasan Timur Tengah.

Namun begitu, Gus Yahya juga menyatakan bahwa langkah Iran dalam membela diri adalah sah secara hukum internasional.

Pernyataan itu disampaikan saat Gus Yahya menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025). Pertemuan berlangsung hangat dan penuh rasa persaudaraan. Turut hadir Wakil Ketua Umum PBNU K.H. Amin Said Husni, Ketua PBNU K.H. Ulil Abshar Abdalla, dan sejumlah staf Kedubes Iran.

Iran Apresiasi Dukungan PBNU

Usai pertemuan, Dubes Boroujerdi mengucapkan terima kasih atas dukungan moral PBNU terhadap rakyat Iran. “Kami sangat menghargai dukungan terbuka dari PBNU. Ini bukan sekadar simbolik, tapi menjadi kekuatan spiritual yang berarti bagi bangsa kami,” ujar Boroujerdi.

Menurutnya, PBNU adalah mitra strategis Iran dalam membangun peradaban damai berbasis Islam rahmatan lil ‘alamin. Ia pun memohon agar NU terus mendoakan keselamatan rakyat Iran.

PBNU: Hentikan Perang, Utamakan Diplomasi

Sementara itu, Gus Ulil Abshar Abdalla menegaskan bahwa PBNU telah mengutuk keras agresi militer Israel terhadap Iran sejak hari pertama kejadian. Ia menyatakan, Iran berhak membela diri, namun semua pihak perlu menahan diri demi menghindari eskalasi konflik yang lebih luas.

“Gus Yahya mendorong semua pihak kembali ke meja diplomasi demi perdamaian yang adil dan bermartabat,” tegas Gus Ulil.

Gus Yahya juga menyampaikan bahwa warga Nahdliyin secara spiritual terus mendoakan keselamatan semua korban konflik. “Doa-doa dari NU adalah bentuk solidaritas Islam tanpa batas dan komitmen pada kemanusiaan global,” lanjutnya.

Kolaborasi Kemanusiaan dan Perdamaian Global

Pertemuan yang berlangsung selama 45 menit ini menjadi lebih dari sekadar dialog diplomatik. Kedua pihak sepakat membuka ruang kerja sama di bidang kemanusiaan, pendidikan, dan perdamaian internasional.

PBNU kembali menunjukkan peran strategisnya bukan hanya untuk bangsa Indonesia, tetapi juga untuk dunia yang lebih damai dan manusiawi. (Ati)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X