Krjogja.com - BEKASI - Lebih dari 500 masyarakat yang tergabung dalam Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melakukan aksi kirab merah putih, Minggu (10/8/2025). Perjalanan mereka dimulai dari Taman Patriot Stadion Chandrabaga menuju bundaran jembatan Sumarecon kota Bekasi dengan jarak 4 kilometer.
Massa kirab berbaur dengan masyarakat yang menikmati momen Car Free Day. Remaja hingga dewasa berkostum hitam berlogo ormas PNIB berjalan mengusung kain merah putih sambil menyanyikan lagu-lagu nasional, yang juga dihadiri dan dimeriahkan oleh jajaran pengurus dan anggota PC PSNU Pagar Nusa Kota Bekasi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi NU (BEM PTNU) Bekasi Raya.
Baca Juga: Padukan Hukum Positif dengan Kearifan Lokal Kiprah Putra Yogya di Gianyar, Raih Prestasi
“Acara kirab merah putih ini menjadi tradisi budaya PNIB dalam rangka membumikan rasa Nasionalisme di berbagai kalangan. Tidak hanya pada bulan kemerdekaan Agustus saja, namun di momentum apapun di saat kegelisahan kita pada situasi bangsa menuntut kita kembali kepada bangsa jatidiri, yaitu satu merah putih,” ungkap AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) Ketua Umum PNIB dalam siaran tertulis.
Spanduk bertuliskan 80 Tahun Merdeka, sudah saatnya Indonesia merdeka dari Intoleransi, khilafah, terorisme dan narkoba dibawa dalam acara tersebut. Menurut Gus Wal, tema kirab kali ini mengusung semangat kemerdekaan.
“Penjajahan tidak harus berupa agresi militer, kita sedang menghadapi serangan faham yang tak kasat mata. Intoleransi merebak akibat propaganda, khilafah yang merupakan produk impor yang menguasai pemikiran segolongan orang untuk menegakkan negara Islam. Dan intinya aksi terorisme yang sudah pada tahap menghancurkan. Sementara narkoba mencekoki anak bangsa untuk ketergantungan pada zat tang melenakan. Sudah saatnya kita merdeka dari penjajahan 4 agenda tersebut dengan cara melawannya, bukan diam saja menjadi penonton,” tegas Gus Wal.
Baca Juga: TMMD, 500 Bibit Pohon Buah Ditanam untuk Cegah Gangguan Kera Hutan
PNIB Kirab Merah Putih 10 Agustus menyambut hari kemerdekaan ke-80 ini juga menyampaikan pesan Merdeka adalah Milik Seluruh Rakyat Indonesia, bukan hanya milik pejabat dan segelintir golongan saja. “Kemerdekaan adalah hasil perjuangan para pendiri bangsa, para pahlawan, kyai dan santri harus diisi, dihias dengan sebaik-baiknya untuk mencapai cita-cita kemerdekaan dan menuju Indonesia Emas 2045,” terang Gus Wal.
PNIB menjadi satu-satunya ormas independen yang konsisten melawan khilafah intoleransi dan terorisme dengan aksi kirab kebangsaan. Mereka memberikan penyadaran positif bahwa ancaman terbesar persatuan dan kesatuan bangsa ada dari dalam negeri
“PNIB mendorong pemerintah untuk menetapkan 16 November sebagai Hari Toleransi Nasional. Ini penting sebagai momentum refleksi seluruh elemen masyarakat bahwa toleransi adalah kunci keharmonisan kehidupan berbangsa di negara majemuk dan jamak ini. Toleransi itu menjadi saripati dari Bhinekka Tunggal Ika,” pungkas Gus Wal. (Fxh)