Jelang Hari Pariwisata Sedunia Destinasi Wisata Sekunder Meningkat, Indonesia Masuk Pasar Utama

Photo Author
- Jumat, 19 September 2025 | 14:35 WIB
 Pindah ke Bali, Wanita Alami Culture Shock, Parkir Motor Hanya Rp1.000.    (foto: TikTok @healingkembali)
Pindah ke Bali, Wanita Alami Culture Shock, Parkir Motor Hanya Rp1.000. (foto: TikTok @healingkembali)

JAKARTA - Popularitas destinasi sekunder pada Hari Pariwisata Sedunia tahun ini mengalami peningkatan terutama pada akomodasi di destinasi yang jarang dikunjungi, bahkan melampaui tempat wisata utama yang populer. 

Platform perjalanan digital Agoda mencatat tren ini bukan hanya memperkaya pengalaman liburan, tetapi juga membawa peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Data menunjukkan bahwa minat terhadap destinasi sekunder tumbuh 15% lebih cepat dibanding destinasi utama pada periode yang sama tahun 2023. Pergeseran ini terlihat jelas di sejumlah pasar pariwisata paling populer di Asia, seperti Indonesia, India, Jepang, Malaysia, dan Thailand, yang pemerintahnya aktif mempromosikan destinasi alternatif. 

Baca Juga: Joko Santoso Terpilih Secara Aklamasi Pimpin IPI 2025-2028

Di Indonesia, misalnya, pemerintah melalui Destinasi Pariwisata Super Prioritas memperkenalkan lima alternatif wisata selain Bali yang sudah mendunia, seperti Danau Toba dan Labuan Bajo, dan berinvestasi besar dalam meningkatkan infrastruktur. Peningkatan konektivitas penerbangan juga diperkirakan mendorong pertumbuhan destinasi sekunder di Indonesia, dengan rute potensial baru seperti Bangkok-Kertajati, Kuala Lumpur-Semarang, dan Singapura-Labuan Bajo.

Sejalan dengan tren tersebut, destinasi sekunder di Indonesia mencatat momentum kuat, dengan pertumbuhan pencarian sebesar 57% pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, lebih besar 28 poin persen dibandingkan dengan pencarian destinasi utama.

Sebagai platform perjalanan digital, Agoda berperan penting dalam mempromosikan destinasi sekunder di Asia, dengan memungkinkan akomodasi di daerah pedesaan untuk bertransisi ke platform digital, sehingga lebih mudah ditemukan wisatawan. Agoda juga bekerja sama dengan Destination Management Organization (DMO) untuk mengangkat destinasi yang masih tersembunyi melalui data dan kampanye pemasarannya.

Baca Juga: Menavigasi Perubahan Bisnis & Ekonomi Berkelanjutan

Omri Morgenshtern, CEO Agoda, mengatakan, "Semakin populernya destinasi sekunder merupakan peluang besar untuk menciptakan industri pariwisata yang lebih merata sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Agoda bangga ikut mendukung perubahan ini dengan memperkenalkan destinasi-destinasi tersebut ke masyarakat global, karena kami percaya bahwa pemerataan manfaat pariwisata membawa dampak positif bagi komunitas.”

Dalam rangka merayakan Hari Pariwisata Dunia, Agoda meluncurkan promo World Tourism Day Sale. Mulai 24 September hingga 8 Oktober, wisatawan bisa menikmati diskon hotel hingga 60%, ditambah flash sale spesial pada 27 September dan 6 Oktober dengan potongan hingga 70%, serta penawaran khusus untuk penerbangan dan aktivitas.. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X