Sempat 'Gantung Panci' Imbas Covid-19 dan Nganggur, Junaedi Jadi Koki Lagi Berkat MBG

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 06:05 WIB
Junaedi, koki SPPG Bojong Koneng (Foto Badan Komunikasi Pemerintah)
Junaedi, koki SPPG Bojong Koneng (Foto Badan Komunikasi Pemerintah)

Krjogja.com - BOGOR — Pandemi Covid-19 membuat Junaedi (28) terpaksa 'gantung panci' sebagai koki. Restoran di bilangan Sentul, Kabupaten Bogor, melepasnya karena sepi pembeli. Resto kolaps, Junaedi pun terpaksa menganggur setelah bekerja selama tiga tahun.

Delapan bulan lalu, Junaedi mendapat tawaran menjadi koki dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Tawaran itu tak dia sia-siakan. Dapur rumah harus ngebul. Anak semata wayangnya pun harus terus mendapat asupan makanan bergizi.

"Saya senang mendapat kesempatan bekerja di sini. Apalagi tujuannya mendistribusikan (makanan bergizi) untuk anak-anak sekolah," kata Junaedi saat ditemui di kawasan Bogor pekan ini.

Baca Juga: MBG Selamatkan Hidup Ibu Tunggal Hamil di Tangsel, Sedih Dengar Pihak Minta Program Disetop

Semangat memasak semakin tinggi karena ada sisi pengabdian dalam pekerjaannya. Dia pun berkomitmen untuk serius menjaga kualitas masakan karena selalu terngiang di kepala bahwa yang akan memakan makanan yang dia sajikan adalah anak-anak sekolah. Anak-anak yang seumuran dengan anak semata wayangnya.

"Saya merasa bangga dengan tugas saya," kata Junaedi.

Dia masih ingat bagaimana anaknya kadang telat sarapan dan harus segera berangkat ke sekolah. Dengan adanya program MBG, Juanedi tak khawatir lagi terhadap asupan gizi anaknya di sekolah.

"Program MBG ini sangat membantu, terutama bagi orang yang benar-benar kurang mampu. Apalagi untuk anak yang tak sempat sarapan di rumah," kata dia.

Baca Juga: Mantan SPG Kini Personel Dapur MBG: Program Ini Angkat Pekerja yang Tadinya Menganggur

Satu hal yang selalu membuatnya bergairah memasak adalah ketika mengeksplorasi menu. Bersama delapan koki lainnya di SPPG, mereka kerap berdiskusi untuk menu-menu yang akan dihidangkan.

"Tak ada kendala untuk menjadi menu-menu baru. Malah kita suka mengeksplorasi menu," kata Junaedi.

Junaedi berharap program MBG diteruskan. Dia ingin program pemenuhan makanan bergizi ini manjadi program presiden-presiden selanjutnya.

Rukmini, pegawai bagian pengemasan Bojong Koneng (Foto Badan Komunikasi Pemerintah)

Rukmini (29), pegawai bagian pengemasan di SPPG Bojong Koneng, juga merasa bersyukur dengan adanya program MBG. Dia yang biasanya seharian tidur karena menganggur saat ini bisa memiliki pekerjaan dan membantu perekonomian keluarga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X