KRjogja.com - Dalam pernyataannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa impor beras akan dihentikan oleh Indonesia dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan.
Amran yakin kebijakan ini akan memperkuat langkah Indonesia menuju swasembada pangan. Ia menambahkan, pemerintah berharap tidak ada bencana yang mengganggu pelaksanaan kebijakan itu.
"Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, dua bulan ke depan kurang lebih tiga bulan, Insyaallah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," tutur Amran saat menghadiri konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: Mulai 2026 Pemerintah Kabupaten Bantul Menghapus Pajak PBB Tanah Pertanian
Berdasarkan data BPS, Amran mengatakan produksi beras Indonesia sudah mencapai 33,1 juta ton hingga November. Angka itu diprediksi terus tumbuh dan menembus 34 juta ton pada akhir tahun mendatang.
"Dibanding tahun lalu, produksi kita 33 juta ton," ucapnya.
Amran menyebut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memprediksi Indonesia bakal menjadi negara terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Ia mengatakan pula bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) nasional saat ini tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Target Kemenkeu kepada kami yaitu 110 persen, alhamdulillah hari ini NTP 124,36 persen jadi di atas target," tegasnya.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk mencapai swasembada beras. Untuk itu, ia mengarahkannya para pejabatnya agar menekan impor pangan secara bertahap akhirnya dihentikan.
Baca Juga: Jamin Keamanan Pangan MBG, SPPG Sinduadi Gandeng Ahli dari UGM
Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (24/9), Prabowo mengangkat keinginan itu sebagai pesan utama.
"Tahun ini, kami mencatat produksi beras dan cadangan pangan tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia kini telah swasembada beras dan bahkan mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk memberikan beras kepada Palestina. Kami yakin, dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," terang Prabowo. (*)