Krjogja.com - Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pangan, menyampaikan bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras pada tahun ini.
Data menunjukkan bahwa pada 2024, Indonesia masih harus mengimpor 4,5 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Baca Juga: LKS - LKSA Bantul Bakti Sosial Bagikan 5.000 Bibit Pohon
"Di 2024, ini saya masih mendagnya (menteri perdagangan) jadi saya agak hafal, ini kita impor 4,52 juta. Sekarang 2025, nol, tidak ada," tutur Zulhas dalam Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan yang digelar Selasa (21/10).
Ia menambahkan stok beras di Badan Urusan Logistik (BULOG) menyentuh 3,8 juta ton.
Bagi Zulhas, kunci swasembada pangan ada pada pembangunan jaringan irigasi yang kini menjadi fokus pemerintah pusat. Kondisi ini berbeda dengan masa lalu ketika pembangunan irigasi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Baca Juga: Peringati Milad Muhammadiyah ke 113 PDM Kota Magelang Gelar Beberapa Launching
Sebagai tindak lanjut, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025. Instruksi ini menitikberatkan pada percepatan dan optimalisasi
"Lapor presiden, cuma 2 hari keluar inpres. Lahir inpres, sudah bangun irigasi. Dulu enggak boleh pusat karena itu tugasnya bupati, gubernur. Inpres, 3 hari selesai, bangun irigasi. Ada yang sudah berhasil, ada yang belum," ujarnya.
Menurut proyeksi Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Indonesia berpotensi menjadi negara dengan produksi beras tersebar kedua di dunia, hanya kalah dari Brasil. Produksinya diperkirakan menembus 35,6 juta ton pada periode tanam 2025/2026.
"Kita diakui oleh FAO. Ini, ini FAO mengakui, minggu lalu kita diberi penghargaan. Ini, kita nomor 2 kenaikan produksi dunia. Brasil nomor 1. Insyaallah mudah-mudahan tahun depan Indonesia posisi nomor 1 dunia," ucapnya. (*)