nasional

Terkait Hari Buku Nasional, Minat Baca di Indonesia Rendah Tapi Cerewet di Medsos

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:57 WIB
Ilustrasi (foto: pexels)

Krjogja.com - Hari Buku Nasional atau Harbuknas diperingati setiap tanggal 17 Mei di Indonesia. Hari Buku Nasional merupakan momen yang penting untuk mempromosikan kegiatan membaca agar minat baca di kalangan masyarakat dapat meningkat.


Rendahnya minat baca di Indonesia memang menjadi salah satu masalah yang cukup serius dan kompleks. Ada beberapa hal yang menjadi faktor rendahnya minat baca, salah satunya adalah faktor akses dan distribusi. Masih banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan mengakses buku dan bahan bacaan berkualitas sehingga kurangnya distribusi buku ke daerah-daerah terpencil.


Selain itu, masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih menganggap bahwa membaca merupakan kegiatan yang membosankan karena menghabiskan banyak waktu, sehingga hal ini juga menjadi faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia.


[crosslink_1]


Peringatan Hari Buku Nasional bertujuan untuk menghargai pentingnya buku sebagai sumber utama pengetahuan, sarana pendidikan, dan juga sebagai sarana hiburan. Peringatan Hari Buku Nasional juga mmenjadi kesempatan untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat.


Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan, peringatan ini diharapkan mampu menginspirasi orang lain untuk lebih banyak membaca dan memanfaatkan buku sebagai sumber bacaan.


Seperti dikutip dari Liputan6.com, peringatan Hari Buku Nasional 2023 juga merupakan wujud penghargaan terhadap karya sastra dan semua penulis di seluruh Indonesia. Melalui peringatan ini, para penulis dan karya sastra yang ditulisnya dapat diberikan pengakuan dan penghargaan yang pantas.


Untuk memperingati Hari Buku Nasional, semua pihak diperbolehkan untuk berpatisipasi aktif untuk mempromosikan kegiatan membaca dan menujukkan kecintaanya terhadap buku.


Tapi berdasarkan di lapangan, fakta pertama menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!


Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).


Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.


Fakta kedua, 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.


Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.


Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia. Juara deh.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB