Suharyanto juga mengatakan tim yang ditugaskan oleh Kementerian PUPR yakni perwakilan dari PT. PP akan mengecek kerusakan yang dialami oleh Bandara Port Vila dan selanjutnya akan dirancang sedemikian rupa untuk dilakukan perbaikan dan renovasi.
Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi juga turut mengatakan pengiriman bantuan ini merupakan hal yang penting kepada negara Vanuatu, khususnya untuk merenovasi infrastruktur yang terdampak oleh bencana.
Menurutnya bantuan ini juga tidak terlepas dari alasan kemanusian yang menjadi artikulasi dari sila kedua Pancasila, yakni kemanusian yang adil dan beradab, yang melintasi batas-batas suku, agama termasuk batas-batas negara.
Indonesia bersama Vanuatu bermitra dalam organisasi multilateral negara-negara Pasifik. Yakni Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF).
Negara Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pasca bencana gempa dan topan. Dikabarkan, gempa magnitudo 6,5 mengguncang negara tersebut pada Jumat (3/3/2023) lalu, sehari setelah Topan Judy melanda.
Badai kategori empat itu memicu kerusakan dan banjir di hampir seluruh 83 pulau di negara itu. Di tengah situasi tersebut, penduduk setempat sekarang menghadapi badai tropis besar lainnya yakni Topan Kevin.
Sekitar 5.000 orang dilaporkan telah mengungsi, sementara Topan Kevin yang tercatat sebagai badai kategori tiga membawa angin hingga 130 km/jam (81 mph). Sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Namun, akibat bencana tersebut hampir seluruh warga Vanuatu, sekitar 300 ribu orang, terkena dampak. Kerugian diperkirakan mencapai USD 50 juta.
Rencananya pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk perbaikan ruangan VVIP Bandara Port Villa, ibu kota Vanuatu. (Ati)