nasional

Menyambut Tahun Ajaran Baru dengan Sekolah Sehat

Jumat, 21 Juli 2023 | 15:17 WIB
Ilustrasi (foto: istimewa)

Krjogja.com - JAKARTA - Sejak tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggagas program Sekolah Sehat. Program ini mengajak, mendorong, memperkuat, dan meyakinkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan perhatian terhadap kondisi kesehatan para peserta didik dan kebersihan lingkungan sekolah, demi mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.


Kepala Pokja Regulasi dan Tata Kelola Direktorat Sekolah Dasar, Kurniawan, mengatakan, program Sekolah Sehat menerapkan tiga fokus kampanye, yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi.


“Ketiga hal tersebut dapat dilaksanakan melalui pembiasaan terhadap hal-hal sederhana dan berkelanjutan sehingga menjadi kebiasaan dan kebudayaan di lingkungan sekolah dan masyarakat,” ujar Kurniawan saat webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema “Menyambut Tahun Ajaran Baru dengan Sekolah Sehat”, pada Kamis (20/7/2023).


Ia juga menjelaskan lebih lanjut mengenai beragam upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tiga elemen utama dalam program ini. Untuk mewujudkan Sehat Bergizi, diperlukan pemahaman tentang gizi seimbang; pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang; menghindari atau meminimalisir makanan cepat saji, makanan berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak; juga pembinaan kantin sehat.


Untuk mewujudkan Sehat Fisik, misalnya para peserta didik diarahkan untuk melaksanakan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) atau senam lainnya minimal seminggu sekali; melakukan gerakan peregangan pada setiap pergantian jam pelajaran; optimalisasi 4L (Lompat, Lari, Lempar dan Loncat) melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat; optimalisasi intrakulikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler olahraga, pembiasaan aktivitas jalan kaki; serta diselenggatakannya Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI).


“Kemudian, untuk mewujudkan Sehat Imunisasi, satuan pendidikan diharapkan dapat melakukan pemetaan status imunisasi para peserta didik; pemberian rekomendasi imunisasi; dan mendukung pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi usia sekolah,” ujar Kurniawan.


Dalam webinar SMB tersebut hadir tiga narasumber lain, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto; Kepala SDN 3 Kesik Lombok Timur, Sahuri; dan perwakilan orang tua, Elfa Silfiana.


Ketiga narasumber tersebut menjelaskan mengenai pentingnya program Sekolah Sehat, pengaplikasian program tersebut, serta berbagai manfaat yang dirasakan sesuai dengan pengalaman mereka.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, menjelaskan bahwa program Sekolah Sehat adalah hal yang wajib dilaksanakan untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa yang harus dimulai dari sekolah.


“Sekolah adalah miniatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Sekolah harus menjadi pusat peradaban, lokomotif perubahan, dan menjadi komunitas yang bisa melahirkan anak-anak Indonesia yang sehat jasmani dan rohani,” tuturnya.


Purwanto menambahkan, hal tersebut selaras dengan program yang sudah diterapkan di Kabupaten Purwakarta sejak tahun 2015, yakni penerapan kesadaran lingkungan/ekologis, sosial, dan spiritual untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang sehat.


“Beberapa contoh penerapan yang kami laksanakan misalnya mengatur ventilasi kelas dengan baik agar sirkulasi udara lancar. Lalu anak-anak diimbau membawa bekal dari rumah, sehingga di sekolah tidak diperkenankan jajan, dan sebagainya. Maka dari itu, di tahun ajaran baru ini, program Sekolah Sehat memberikan energi baru bagi kami untuk lebih menggelorakan lagi hidup sehat di sekolah,” katanya.


Sementara itu Kepala SDN 3 Kesik Lombok Timur, Sahuri, menjelaskan mengenai penerapan program Sekolah Sehat di sekolahnya serta manfaat yang kini telah dirasakan melalui program tersebut. Menurutnya, program ini selaras dengan program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017.


“Hal-hal yang kami laksanakan misalnya melakukan sarapan sehat dan bergizi bersama-sama; sebulan sekali melaksanakan kearifan lokal ‘begibung’ yakni makan bersama dengan menu sehat dan lengkap yang disiapkan oleh para peserta didik dan orang tua; jalan sehat keliling kampung; mengadakan daur ulang barang bekas menjadi produk bernilai ekonomis; membawa bekal ke sekolah tanpa kemasan plastik tambahan untuk menghindari sampah; dan lain-lain,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB