Krjogja.com - DOHA - Tangis Kapten Inggris Harry Kane atas kegagalan tendangan pinalti keduanya, tidak dapat membayar kekecewaan atas kekalahan Inggris atas Prancis, 1-2 di Stadion Al Bayt, Kota Al Khor, Minggu (11/12/2022) dini hari.
Peraih gelar top score Premier League 2021/2022 ini memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan pada menit 84 karena Inggris mendapat hadiah tendangan pinalti, karena pemain pengganti Inggris Mason Mount dilanggar pemain Prancis Theo Hernandez di kotak pinalti. Namun tendangannya justru menjauh dari gawang. Akibatnya kesempatan Inggris untuk meraih gelar juara dunia kedua kalinya pun menjauh.
Selama in, baik di klubnya, Totenham Hotspur maupun di tim nasional, Harry Kane selalu menjadi pilihan untama sebagai penendang pinalti. Cirikhas tendangan, keras menghujam gawang. Seperti keberhasilan pada tendangan pinalti pada menit ke-54. Namun tendangan kedua, memang keras, tetapi tidak menerpa jaring gawang, tetapi kearah langat dan hanya menerpa udara kosong.
Kapten kedua Inggris, Jordan Henderson membela Harry Kane. Bahkan pemain senior Liverpoll ini yakni Harry Kane "akan lebih kuat" kedepannya meski gagal mengeksekusi penalti yang membuat Inggris tersingkir dari Piala Dunia oleh Prancis pada Sabtu.
"Kami tahu berapa banyak penalti yang telah dicetak Harry untuk kami, berapa banyak gol yang telah dia kontribusikan bahkan untuk membawa kami ke sini," kata gelandang Henderson kepada ITV.
"Dia akan lebih kuat untuk ini di masa depan. Dia adalah striker kelas dunia dan kapten kami. Dia akan bangkit kembali."
Henderson menyimpulkan "itu bukan malam kami", meskipun dia merasa itu bisa terjadi saat Inggris berhadapan langsung dengan juara dunia. (*)