Krjogja.com - CIANJUR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap 14 orang korban gempa Cianjur, Jawa Barat, masih dinyatakan hilang. Angka ini diperoleh usai usai Tim Sar Gabungan menemukan 8 korban lainnya pada Sabtu 26 November 2022 kemarin.
Deputi 3 Tanggap Darurat BNPB, Mayjen Fajar Setyawan, mengatakan tim gabungan masih mencari korban yang belum ditemukan tersebut.
"Dapat kami sampaikan delapan jiwa per 17.00 sore tadi (ditemukan). Sedangkan untuk korban hilang atau masih dalam status pencarian 14 jiwa," kata Fajar saat konferensi pers yang disiarkan di Youtube, Jakarta, Minggu (27/11/2022).
Menurut dia, Sabtu 26 November 2022 merupakan proses pencarian hari keenam pada operasi SAR bencana gempa bumi di Cianjur.
Dia merinci, 14 korban yang masih dalam pencarian ini adalah 12 orang dari Cijedil RT 03/01 dan dari Kampung Cicadas sebanyak 2 orang.
Sedangkan 8 korban sebelumnya yang meninggal dunia, ditemukan di Ds Cijedil RT 03/01. Dari delapan orang ini dua di antaranya ditemukan di area Warung Sate Shinta.
"24 jiwa dikurangi delapan pencarian hari ini atau ditemukan dan dua korban di warung Shinta yang kemarin merupakan warga Cijedil," ujar Fajar.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian terhadap warga terdampak gempa Cianjur di 3 lokasi kerja atau worksite. Tim gabungan mengalami sejumlah kendala dalam pencarian korban. Salah satunya karena kondisi di sekitar lokasi kejadian sempat diguyur hujan.
Korban Jiwa dan Luka
Alhasil, pencarian sempat dihentikan dan dilanjutkan setelah kondisi dinilai kondusif.
Selain itu, terjadi gempa susulan masih terus dirasakan. Alhasil longsoran kecil juga masih terjadi, khususnya di Kampung Cicadas.
Sedangkan untuk data korban tercatat sebanyak 318 orang meninggal akibat gempa Cianjur. Untuk korban luka yang tercatat sebanyak 7.729 orang dengan rincian luka berat 595 orang dan luka ringan ada 7.134 orang.
Sementara, total jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini adalah 73.693 orang. Dengan data kerugian material total rumah rusak mencapai 58.049 bangunan, yang dinyatakan rusak berat 25.184, rusak sedang 12.496, dan rusak ringan 20.367.
"Banyak nfrastruktur yang rusak untuk sekolah 368, tempat ibadah 144, faskes 14, gedung atau perkantoran 16," ujar Fajar. (*)