Krjogja.com - YOGYA - Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bagas Adhadirgha bakal maju ke bursa calon ketua umum HIPMI periode 2022-2025. Bagas mengklaim telah mendapatkan dukungan 11 BPD HIPMI Daerah.
Bagas merupakan pengusaha muda yang lahir dan besar dari Yogyakarta, bergerak dibidang bisnis dirgantara, pertambangan dan pariwisata. Rangkaian panjang dalam menapaki dunia usaha dimulainya dari nol kemudian bergabung HIPMI di tahun 2007 dan kini menduduki jabatan terpenting nomer dua organisasi pengusaha terbesar di Indonesia ini.
“Orang tua saya adalah TNI Angkatan Udara. Saya adalah generasi pertama sebagai seorang pengusaha di keluarga. Sampai kemudian saya menemukan tempat, bahwa HIPMI adalah rumah yang membuat saya bisa merintis usaha di tahun 2007 lalu,” terang CEO Asia Aero Technology tersebut.
History bergabung HIPMI dimulai pada tahun 2007 saat awal merintis usaha. Kemudian di era kepemimpinan Ketum Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional hingga menjadi Sekjen BPP HIPMI di era Ketua Umum Mardani Maming 2019-2022.
“Saya adalah orang yang menghargai proses dari bawah sampai bisa membentuk karakter kita agar kuat dalam menghadapi segala perkembangan jaman, karena untuk bisa diatas, perlu akar yang kuat,” ungkap Bagas.
Setelah melalui RBPL (Rapat Bulanan Pengurus Lengkap) BPD HIPMI DIY dengan Ketua Aditya Bima Saputra memantabkan pilihannya kepada Bagas untuk menjadi Ketua BPP HIPMI berikutnya. "Banyak prestasi dan tentunya pencapaian yang dilakukam HIPMI mengingat beliau adalah sekjen BPP HIPMI diperiode sebelumnya," jelas Aditya.
Dengan 5 votter yang dimiliki oleh BPD HIPMI DIY, diharapkan mampu menyempurnakan kemenangan Bagas Adhadirgha yang menduduki nomer urut 2. Tentunya dukungan ini juga dilakukan oleh BPD yang lainnya.
"Dengan salah satu program kerja mencetak 'satu juta pengusaha baru' mampu meningkatkan perekonomian di Indonesia sekaligus siap mendampingi pelaku usaha menghadapi resesi 2023 serta tetap mengedepankan membeli serta menggunakan produk lokal untuk menekan inflasi, saya rasa itu program yang masuk akal dan patut kita dukung," pungkas Aditya. (**)