nasional

Jokowi Pastikan Sepakbola RI Tidak Kena Sanksi FIFA, Bersama Bentuk Tim Transformasi

Sabtu, 8 Oktober 2022 | 04:16 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan usai meninjau Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu (Foto: Biro Pers, Media dan Informasi Setpres)

Krjogja.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia tidak terkena sanksi dari FIFA terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Kepastian tidak adanya sanksi itu berdasar surat yang ia dapat dari FIFA yang diterima Jokowi.


"Kemarin saya menerima surat dari FIFA sebagai tindaklanjut hasil pembicaraan saya dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, alhamdulillah sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," jelas Jokowi dalam penjelasannya melalui video diunggah oleh Sekretariat Presiden di YouTube, Jumat (7/10) malam.


Jokowi mengatakan sebagai bentuk tindak lanjut atas tragedi Kanjuruhan, FIFA bersama dengan pemerintah Indonesia akan membentuk Tim Transformasi Sepakbola Indonesia.


"FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses tersebut," katanya.


Baca Juga


Lima Kerusuhan Sepakbola Paling Tragis di Dunia, Ratusan Jiwa Melayang


Tragedi Memilukan di Kanjuruhan, Begini Tanggapan Selebriti Pemilik Klub


Tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober lalu. Akibat tragedi tersebut, 131 orang meninggal.


Jokowi mengatakan demi mencegah tragedi Kanjuruhan terjadi lagi, Indonesia, FIFA dan AFC akan berkolaborasi dalam 5 hal. Pertama, membangun standar keamanan stadion di Indonesia.


Kedua, memformulasikan standar protokol dan standar pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasar standar keamanan internasional.


"Ketiga, kita juga akan lakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk dapat saran dan masukan serta komitmen bersama," katanya. 


Keempat, mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada. Kelima, pendampingan dari para ahli di bidangnya. 


"Nanti Presiden FIFA juga akan ke Indonesia pada Oktober atau November untuk diskusi dengan pemerintah Indonesia," katanya. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB