JAKARTA, KRJOGJA.com - PSIM menggelar ujicoba terakhir di TC Jakarta melawan Semen Padang, Kamis (7/7/2022) sore. Laskar Mataram meraih hasil terbaiknya sepanjang melakoni tiga kali ujicoba di Jakarta, yakni dengan menahan imbang Kabau Sirah, 0-0.
Pelatih Imran Nahumarury menjajal skema pemain yang berbeda di tiga laga ujicoba, termasuk saat melawan Semen Padang. Ahmad Baasith, Yudha Alkanza, Ocvian Chanigio menopang Izmy Hatuwe, Hapidin dan Ken Noveryan.
Sayangnya di sepanjang 45 menit pertama PSIM lebih banyak bertahan. Anak-anak Laskar Mataram terlalu cepat kehilangan bola, baik saat membangun serangan atau transisi setelah berhasil merebut bola dari lawan.
Baru di paruh kedua mulai menit 70-an PSIM bisa sedikit mencairkan situasi di lapangan. Masuknya Lastori, Sheva, Ghulam Fatkur tampak berpengaruh dengan terciptanya peluang akibat pelanggaran pemain-pemain belakang Semen Padang.
Di sisi lain, Semen Padang tampak menurun di paruh kedua pertandingan. Intensitas serangan tak sekencang di babak pertama yang beberapa kali membahayakan gawang PSIM. Alhasil, pertandingan pun berakhir 0-0, PSIM menutup ujicoba di Jakarta dengan torehan dua kali kalah dan satu kali seri.
PSIM sendiri meraih hasil kurang maksimal di tiga laga ujicoba Jakarta. Pertama Laskar Mataram kalah dari Persiba Balikpapan, lalu kalah melawan Bekasi City FC dan imbang saat berhadapan dengan Semen Padang.
Pelatih PSIM, Imran Nahumarury, mengaku jika selama menjalani uji tanding di Jabodetabek, anak asuhnya telah menunjukkan progres meskipun belum 100 persen. Secara khusus Imran memberikan sorotan pada tiga hal yang akan jadi bahan evaluasi ke depan.
“Tiga poin penting kami dapatkan, pertama bagaimana saat kehilangan bola harus bisa rebut bola. Yang kedua zona zero, artinya tidak boleh buat pelanggaran didepan area box. Yang terakhir adalah bagaimana orang ketiga ini nongol, muncul. Jadi perubahan sudah ada meskipun belum 100 persen, masih banyak yang harus saya lakukan untuk tim ini,â€Â ungkap Imran dalam pernyataan tertulis klub.
Banyak hal yang harus dievaluasi tim pelatih saat kembali ke Yogyakarta dan menurut Imran akan diurai satu per satu dengan proses. Pelatih asal Tulehu ini menegaskan bahwa PSIM akan memiliki banyak cara bermain menyesuaikan lawan yang dihadapi dalam kompetisi nanti.
Lini per lini baik depan, tengah dan belakang masih menjadi sorotan tim pelatih. Imran pun mengakui finishing timnya belum maksimal karena mereka belum berlatih ke tahapan tersebut.
“Kalau dari kaca mata pelatih kerjasama antar lini sudah bagus, tapi balik lagi masih banyak yang harus kita perbaiki dari tim ini. Sekali lagi, saya step by step, sama halnya dengan ketika saya latih tim sebelumnya. Pulang ke Jogja kita akan perbaiki kelemahan kita saat tour Jakarta. Kita sudah berbicara tactical semuanya, karena nanti kita akan bermain dengan taktik yang berbeda dengan lawan berbeda. Tentu kita akan evaluasi apa kekurangan kita,†pungkas Imran. (Fxh)