nasional

Nostalgia Tahu Pojok Magelang Kondang Sejak 1942

Rabu, 1 Juni 2022 | 13:27 WIB
Tahu Pojok Magelang terkenal sejak 1942 (foto: ab prass)

MAGELANG, KRJOGJA.com - Jika Anda lewat Magelang, jangan lupa mampir ke warung Tahu Pojok Magelang. Kuliner satu ini memang masih tetap seperti dulu, baik rasa maupun suasananya. Tak salah jika mampir makan di sini sekaligus untuk ajang nostalgia.

Padahal warung ini sudah ada sejak tahun 1942. Langganannya para pejabat dan berbagai lapisan masyarakat lainnya. Letaknya di tepi Jalan Tentara Pelajar, tepat di jantung kota Magelang, Jawa Tengah.

Adalah Setu Ahmad Danuri yang meracik kupat tahu nan lezat ini. Warung Tahu Pojok Magelang tampak bersahaja kendati telah berumur 80 tahun. Tahu Pojok Magelang kini telah diwariskan ke generasi ketiga. Namun, resep dan racikan kupat tahu di tempat ini agaknya masih sama; terdiri atas ketupat, tahu, aneka sayuran, sambal kacang, dan kecap. Menu yang sederhana, tapi entah kenapa selalu membuat bergairah menikmatinya.

Di Jawa Tengah, kupat tahu bisa kamu temukan di banyak tempat, tentu saja dengan kondimen yang berbeda-beda, termasuk di Magelang. Di kota ini, penjual kupat tahu berjumlah puluhan, bahkan mungkin ratusan. Nah, Tahu Pojok Magelang diyakini merupakan yang tertua.

Kuntari, generasi ketiga pemilik Tahu Pojok mengatakan, pada awal berdiri, kupat tahu warisan keluarganya itu dijajakan dengan memakai gerobak dorong. Hingga 1950-an, dia mengungkapkan, kakeknya menjual kupat tahu dengan berkeliling di sekitar alun-alun kota.

Setelahnya, barulah Tahu Pojok resmi berdiri di Jalan Tentara Pelajar nomor 14, Cacaban, Kota Magelang. Kedai yang pernah diganjar penghargaan dari Walikota Magelang pada 2016 lantaran dinilai berpartisipasi mendukung perkembangan pariwisata itu juga punya cabang.

"Yang pertama di sini (Jalan Tentara Pelajar), cabangnya di Mendut( Jalan Mayor Kusen, Mendut, Magelang)," ungkap Kuntari.

Sekilas, penyajian kupat tahu di Tahu Pojok dengan di tempat lain terlihat nggak jauh berbeda. Seporsi kupat tahu terdiri atas ketupat, tahu goreng, kol, bakwan, kecambah, seledri, serta bawang goreng. Kemudian, bahan-bahan itu disiram saus kacang encer bertekstur lembut dengan cita rasa manis-gurih.

Kuntari mengaku, yang membuat kupat tahu di tempatnya terasa istimewa adalah bumbunya yang autentik dan konsisten. Dia mengatakan, konsistensi ini mereka ciptakan bahkan dalam hal memilih bahan baku dan cara mengolahnya.

"Bahan baku diambil dari tempat-tempat yang sejak dulu telah jadi langgan kami," terang perempuan 62 tahun tersebut. "Sementara, bumbunya dibuat sendiri dengan resep turun-temurun."

Untuk menjaga rasa yang konsisten, Kuntari memang betul-betul tak mau kompromi. Untuk bumbu dan kecap, dia mengaku membuatnya sendiri. Hal ini telah menjadi warisan keluarga yang terus dilakukan hingga kini.

"Mutu dalam pembuatan (bumbu dan kecap) benar-benar kami jaga agar selalu enak," pungkasnya. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB