nasional

JL Alumni Network - ISAIS UIN Sunan Kalijaga adakah Journal Publishing Workshop

Senin, 8 Februari 2021 | 10:06 WIB
IMG-20210208-WA0003

JAKARTA, KRJOGJA.com - Jaringan Alumni Belanda di Indonesia (NL Alumni Network) bekerjasama dengan Institute of Southeast Asian Islam (ISAIS) UIN Sunan Kalijaga gelar kegiatan Journal Publishing Workshop 2021.

Demikian siaran pers yang diterima KR,Minggu (7/2 2021). Kegiatan yang berlangsung 6-26 Februari 2021 tersebut diikuti oleh 18 peserta terdiri atas 9 orang untuk kelas skripsi dan 9 orang untuk kelas tesis.

Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Padang, Malang, Sleman, Makasar, Tulungagung, Sukabumi, Bukittinggi, Surabaya dan kota-kota lainnya.

Kegiatan kick off program Journal Publishing Workshop dilakukan bersamaan dengan zoominar Seri#1 yang dimoderatori Dito Alif Pratama, Alumni Officer Nuffic Neso Indonesia pada Sabtu (6/2/2021). Pada sesi ini para peserta diajarkan bagaimana tehnik membaca ulang naskah skripsi dan tesis untuk bisa digubah menjadi sebuah artikel jurnal yang nantinya akan dipublikasikan.

Dito mengatakan jurnal merupakan salah satu indikator kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu negara.

“Semakin banyak jurnal yang dipublikasi, semakin banyak pula catatan ilmu pengetahuan yang terjaga dalam sebuah sistem permanen yang dapat diakses, yang kemudian dapat diterapkan secara praksis kapan saja oleh masyarakat, atau siapapun yang membutuhkannya,” kata Dito.

Adapun tujuan workshop ini adalah untuk memperkenalkan aktivitas dan program NL Alumni Network dan ISAIS Sunan Kalijaga Yogyakarta kepada masyarakat. Selain itu, wokshop dapat dijadikan sebagai ruang kontribusi alumni dan pelajar Indonesia di Belanda dalam bidang literasi dan penelitian, memberikan pengetahuan kepada peserta tentang teknik pembacaan ulang atas naskah skripsi dan tesis untuk diubah menjadi artikel.

Juga memberikan pengetahuan keterampilan dasar dalam menulis artikel jurnal dan menerbitkannya di tingkat nasional maupun internasional

“Sebenarnya kita berharap mengundang lebih banyak peserta yang ingin mengubah skripsi atau tesisnya ke dalam bentuk jurnal, namun karena keterbatasan mentor yang tersedia untuk saat ini, kita hanya mampu mengakomodir 18 peserta terpilih saja,” ujar Dito Alif.

Sementara itu, Yanwar Pribadi, seorang alumnus Universitas Leiden sebagai pemateri utama mengatakan membaca penelitian-penelitian sejenis yang sudah ada adalah cara paling tepat untuk mengetahui apakah artikel yang kita tulis memiliki kebaruan atau tidak.

“Dengan membaca terlebih dahulu penelitian-penelitian sebelumnya, kita akan mengetahui apakah ada pengulangan pembahasan atau tidak. Jika tidak maka sudah tentu ada hal yang beda antara yang kita bahas dengan penelitian-penelitian lalu. Buang pengulangan dan materi yang tidak penting, karena hal tersebut rawan membuat jurnal kita mudah ditolak,” ujarnya

Terkait dipublikasikan atau tidak sebuah artikel, Yanuar mengakui terkadang ada editor sebuah jurnal, setuju dengan artikel kita akhirya langsung menerima dan merespon artikel yang kita kirim. Tetapi terkadang juga ada yang belum setuju sehingga langsung menolaknya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB