TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Program Mustika Desa diluncurkan Pemerintah Kabupaten Temanggung guna mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di tengah pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan hampir semua sendi kehidupan masyarakat di kabupaten tersebut.
Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan Mustika Desa diluncurkan untuk memacu pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dengan harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19. "Mustika Desa merupakan inovasi yang diprioritaskan dan merupakan program berkelanjutan berjangka panjang. Semua unsur masyarakat sampai di tingkat RT dilibatkan aktif sehingga ada kesinambungan dengan pemerintah," kata Al Khadziq, Minggu (31/1).
Dia menerangkan Mustika Desa kependekkan dari Masyarakat Unggul Sejahtera dengan Tani Pekarangan dan Desa Bebas Sampah. Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian desa, meningkatkan ekonomi rumah tangga, dan mewujudkan lingkungan yang lestari.
Dia mengatakan Mustika Desa sebagai representasi inovasi Pemkab Temanggung yang mengolaborasikan potensi modal sosial dan lingkungan antara pemerintah dengan kelompok masyarakat. Cara ini diharapkan ada stimulus untuk menumbuhkan kepedulian bersama bagaimana memulihkan ekonomi, terutama yang terdampak Covid-19.
Pemkab Temanggung mentarget melalui program tersebut ada penurunan jumlah keluarga miskin, ada pemberdayaan masyarakat di mana pelaksanaannya berkoordinasi dengan komunitas peduli lingkungan. Temanggung merupakan kabupaten yang sebagian wilayahnya merupakan perdesaan, yakni 266 desa, maka pemulihan ekonominya pun berpijak pada desa, karena merupakan kunci penurunan kemiskinan.
Menurut Khadziq, dari sinilah kemudian yang menjadi unggulan adalah pengembangan tani pekarangan dan desa bebas sampah sebagai contoh inovasi pemulihan ekonomi masyarakat berbasis kolaborasi governance di Temanggung.
Pemulihan ekonomi tidak hanya fokus pada peningkatan pendapatan atau pemenuhan kebutuhan sesaat, tetapi pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan potensi desa meliputi alam, manusia, dan teknologi secara berkelanjutan. "Mustika Desa dilatarbelakangi pula oleh tantangan pencapaian pembangunan di tahun 2021, dengan target tingkat kemiskinan 10,35 persen, tingkat pengangguran terbuka 3,10 persen. Kemudian, pertumbuhan ekonomi 3,85 persen, pendapatan per kapita Rp29.800.000," katanya.
Kepala Bappeda Temanggung Ripto Susilo mengatakan tani pekarangan dan desa bebas sampah menjadi prioritas utama Pemkab Temanggung pada 2021. Program ini selaras dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
Dia menjelaskan tani pekarangan dipadukan dengan peternakan sehingga hasilnya juga bisa dikonsumsi setiap rumah tangga, di mana kebutuhan akan gizi bisa terpenuhi tanpa mengeluarkan biaya khusus. Jangka panjangnya adalah pada pencapaian kesehatan serta pendidikan. (Osy)