JAKARTA, KRJOGJA.com - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) Mohamad Nasih dan Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan jika tahun ajaran 2021/2022 ini siswa sudah diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN), maka siswa tidak bisa ikut mendaftar jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN).
"Siswa yang sudah diterima jalur SNMPTN mau diambil atau tidak maka sistem langsung mengunci dengan menggunakan sisitem 'single sign on'. Sebaiknya siswa harus yakin mengambil prodi pas daftar sesuai peminatan,"kata Nasih saat sosialisasi pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) serta Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) tahun 2021, Sabtu (12/12/2020).
Ketua LTMPT Mohamad Nasih mengimbau sekolah untuk segera melihat keterbaruan data di Pusadatin/ Dapodik sebelum 23 Desember 2020 terkait akreditasi maupun jumlah siswanya. "Kalaupun ada perbedaan, LTMPT akan kembali ke data Pusadatin atau Dapodik. Karena bapak ibu tidak dapat mengubahnya melalui LTMPT. Karena LTMPT tidak punya kewenangan untuk menentukan akreditasi," papar Nasih.
Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan terkait mekanisme pelaksanaan SNMPTN, UTBK serta SBMPTN untuk tahun 2021,khkhusus SNMPTN 2021 dapat diikuti oleh siswa SMA/ MA/ SMK kelas 12 pada tahun 2021 yang memiliki prestasi unggul dengan empat syarat.
Pertama, siswa memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN. Kedua, siswa memiliki NISN dan terdaftar dari PDSS. Ketiga, memiliki nilai rapor semester 1-5 yang telah diisikan di PDSS. Keempat, peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio. Selain itu, siswa harus memiliki akun LTMPT untuk bisa mengikuti seleksi masuk PTN, baik SNMPTN, UTBK maupun SBMPTN di tahun 2021. Registrasi Akun LTMPT akan berlangsung pada 4 Januari - 1 Februari 2020.
"Sekolah juga perlu memenuhi sejumlah persyaratan, yakni memiliki NPSN, mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), dan jumlah siswa yang bisa didaftarkan ditentukan oleh akreditasi sekolah. Selain itu yang membedakan tahun ini Salah satu yang membedakan dari sebelumnya, LTMPT bakal turut menggelar seleksi masuk institut politeknik pada tahun depan.
Budi mengatakan, saat ini ada 40 politeknik yang gabung dengan LTMPT. Artinya, kata dia, 40 politeknik itu bakal ikut menyaring calon mahasiswa dari proses seleksi yang digelar LTMPT.
Ada tiga jenis tes yang dilakukan, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). Prinsipnya, kata dia, tak ada perbedaan signifikan terkait persyaratan sekolah yang berhak ikut maupun proses seleksi.
LTMPT bakal mengacu Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta Pusat dan Informasi (Pusdatin) untuk menentukan kuota sekolah dan sebagainya. Budi berpesan agar sekolah segera mengecek lagi status pendataan mereka di Dapodik maupun Pusdatin.(ati)