MAGELANG, KRJOGJA.com - Puluhan anggota Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan dan Kesehatan (Gempita) Magelang, menggelar bakti sosial berupa trauma healing di tempat pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Minggu ( 6/12/2020). Bakti sosial dilaksanakan dengan tetap menegakkan protokol kesehatan ketat.
Sedang kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan, diantaranya berupa mendongeng bersama Kak Damar, potong rambut, pembagian alat kebersihan dan lainnya. "Kegiatan yang kami laksanakan mengusung tema 'Tetap sehat dan berprestasi di pengungsian'. Salah satu tujuannya juga untuk menjaga semangat belajar anak-anak, meski ditempat pengungsian," kata Ana Devia, Ketua Gempita, disela-sela bakti sosial.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyisipkan beberapa pesan kepada para pengungsi. Diantaranya soal pendidikan dan kesehatan. Salah satunya meminta para pengungsi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan berupa memakai masker, jaga jarak dan sering mencuci tangan pakai sabun serta melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Untuk bidang pendidikan, kami minta anak-anak untuk tetap belajar meski berada di pengungsian. Kegiatan saat ini pun, sengaja mengambil hari minggu, agar tidak menganggu kegiatan belajar anak-anak," ungkapnya.
Gempita sendiri, kata Ana, baru berdiri sekitar tahun 2017 lalu. Diawali karena keprihatinan mereka, karena masih banyaknya warga dibeberapa kecamatan yang masih lalai terhadap PHBS. Namun seiring perjalanan, ternyata PHBS tidak optimal itu karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. "Karena itu, dalam setiap kami melaksanakan kampanye PHBS, disitu selalu kami sisipkan beberapa pesan soal pendidikan. Tempatnya pun, kami kebanyakan di PAUD, Posyandu dan lainnya. Selain kampanye PHBS, kami juga mengadakan dan membentuk keompok-kelompok belajar mandiri disejumlah tempat. Untuk pengajarnya, dari anggota kami sendiri," jelasnya.
Untuk kegiatan bakti sosial ini sendiri, akan terus dilakukan. Setelah Balai Desa Deyangan, akan dilanjutkan Minggu (13/12/2020) besok, di Balai Desa Banyurojo Mertoyudan. (Bag)