nasional

Di Tengah Pandemi Covid-19, Kreativitas dan Inovasi Harus Tetap Dilakukan

Jumat, 4 Desember 2020 | 20:41 WIB
Sujiwo Tejo (Foto Zoom)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan agar ketika pandemi berakhir, maka sektor ekonomi dapat berlari kencang dan tugas pers adalah mendorong agar uang beredar di masyarakat, sehingga ekonomi bisa berputar.

Demikian Hasil Rangkuman webinar Diskusi Publik yang mengambil tema Tetap Kreatif dan Produktif di Kala Pandemi. Bagaimana Kita Mensiasati Keadaan?, Jumat (4/12/2020),dengan pembicara Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia, Maria Benyamin, Seniman Sudjiwo Tejo ,Wakil Presiden Direktur MarkPlus Inc, Jacky Mussry, dan Sutradara kondang Garin Nugroho .

Masyarakat harus dapat membangun rasa optimisme dalam menghadapi pandemi virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan agar ketika pandemi berakhir, maka sektor ekonomi dapat berlari kencang.

"Optimisme harus kita bangun, karena kita tidak mengetahui sampai kapan pandemi virus Corona ini berlangsung. Tapi saya percaya, di tengah kondisi sulit, selalu ada jalan. Selalu ada cahaya di ujung lorong. Dan kita harus sudah bersiap serta memperkuat kreativitas dan inovasi. Sehingga ketika pandemi COVID-19 selesai dan ekonomi pulih, kita bisa berlari kencang. Semakin cepat pandemi COVID-19 diatasi, maka semakin cepat ekonomi pulih," ujar Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia, Maria Benyamin.

Ada 3 peran utama yang dilakukan pers di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini. Pertama, pers dapat memberikan informasi yang tepat agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Pers melakukan edukasi protokol kesehatan agar masyarakat bisa beradaptasi dengan situasi saat ini dan ketiga pers harus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah terkait menghadapi pandemi supaya kebijakan tersebut dapat terwujud," ujarnya.

Namun Maria mengakui jika pers tidak mudah melakukan tiga peran tersebut. Pandemi COVID-19 juga membuat industri media berada dalam tekanan berat dan ini membuat pers harumencari cara untuk bertahan hidup.

Pemberitaan yang fokus pada 3 sektor, yakni UMKM, seni dan pariwisata. Sebab, ketiganya termasuk sektor yang paling terdampak COVID-19. Dan pihaknya berusaha menyajikan pemberitaan yang bertujuan untuk mendorong agar ketiga sektor tersebut bisa bertahan.

"Bisnis Indonesia juga mendorong percepatan transformasi digital. Kita mendukung agar UMKM bisa mengadopsi teknologi atau aplikasi digital yang bisa membantu pemasaran produk UMKM agar lebih masif," ujarnya.

Sementara Wakil Presiden Direktur MarkPlus Inc, Jacky Mussry, mengatakan bahwa UMKM harus bisa mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Di samping itu, pelaku UMKM juga diminta untuk memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung usahanya. "Pemerintah hanya bisa mengontrol UMKM pada tahap policy. Namun keberhasilan UMKM juga tergantung pada pelaku usaha itu sendiri," ujarnya.

Seniman Sudjiwo Tejo mengatakan, tugas pers adalah mendorong agar uang beredar di masyarakat, sehingga ekonomi bisa berputar. Sudjiwo juga mendorong agar pemerintah dapat membeli hasil karya seniman daripada memberikan bantuan seperti BLT.

Lebih lanjut dikatakan, adanya pandemi COVID-19 ini telah mendorong pelaku seni di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital agar tetap dapat berkarya. "Contohnya, pelaku seni membuat konser-konser atau acara secara virtual. Kita mengundang para seniman untuk membuat acara virtual," tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB