JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol Yogyakarta-Bawen akan menghubungkan Joglosemar atau Jogja-Solo Semarang. Selain itu jalan tol sepanjang 75,82 km ini diperkirakan akan rampung tahun 2023 dengan total investasi Rp 14,2 triliun ini akan memberikan kontribusi perekonomian terutama di kawasan Borobudur.
“Pembangunan jalan tol Yogyakarta- Bawen yang dulu hanya angan- angan unyuk melaksanakannya, tetapi sekarang sudah jadi kenyataan. Nanti akan terintegrasi pada tahun 2023 setelah pembangun jalan tol ini selesai,†kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada acara penandatanganan kontrak tol Yogya-Bawen yang disiarkan secara streaming di Youtube Kementerian PUPR Jumat (13/11).
Dikatakan, pembangunannya jalan tol yang dimulai Agustus 2021 ini akan melintasi tiga tunnel atau terowongan membelah bukit, hal ini agar tidak merusak kondisi alam di lokasi. Adapun lokasi titik tunnel ini yakni Ambarawa dan Temanggung.“Nanti akan ada tunnel atau terowongan , karena saya tidak ingin merusak (objek wisata) Banaran. Ini belajar dari pengalaman sebelumnya ketika membangun Tol Semarang-Solo. Saat itu, banyak bukit terpangkas akibat proyek tol. Saya kira itu tidak akan saya ulangi di Jogja-Bawen ini. Dengan tunnel orang menjadi merasa memang kita di daerah wisata," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, mengadakan, bahwa jalan tol Yogyakarta-Bawen masuk dalam proyek strategis nasional. Proyek ini diusulkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 7 Desember 2016 lalu
Dilanjutkan review studi kelayakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas pada tahun 2017. Jalan tol Yogyakarta-Bawen ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Peraturan Presiden nomor 58 tahun 2017 dan ditetapkan pula sebagai proyek infrastruktur prioritas melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tanggal 31 Agustus 2017.
Sementara untuk pelelangan jalan tol Yogyakarta-Bawen dimulai pada tanggal 25 November 2019. Penetapan pemenang, diumumkan pada tanggal 6 November 2020. Tol ini merupakan percabangan dari tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo. Ruas Bawen akan dipecah ke sisi selatan ke arah Yogyakarta.
Danang menegaskan, infrastruktur merupakan satu di antara faktor pendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dikatakan, aliran barang dan jasa antar wilayah akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh infrastruktur yang baik. "Kita juga melihat dari rata-rata yang kita kumpulkan sejauh ini di BPJT yang menyajikan bahwa infrastruktur jalan tol dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan pemerataan ekonomi di suatu wilayah melalui pengembangan industri dan pariwisata," paparnya. (Lmg)