SLEMAN, KRJOGJA.com - Seluruh tim peserta Liga 2 2020 hadir di Royal Ambarrukmo Hotel, Selasa (13/10/2020) malam untuk mengikuti Extraordinary Meeting bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI. Seluruh tim diketahui setuju liga tahun ini tetap dilanjutkan meski kepolisian belum mau memberikan ijin.
Maklumat Kapolri terkait ijin keramaian yang telah keluar beberapa waktu lalu tampaknya masih menjadi ganjalan. Polisi melalui Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyatakan pihaknya berpedoman pada aturan Kapolri Jendral Idham Aziz yang tak memberikan ijin keramaian hingga pilkada usai.
Di Royal Ambarrukmo, wakil PSMS Julius Raja menyampaikan pernyataan bersama seluruh stakeholder tim Liga 2 mendukung liga terus berlanjut. Isi pernyataannya, sama seperti yang pada sore hari sebelumnya dinyatakan tim kontestan Liga 1.
“Kami semua ingin liga tetap dilanjutkan. Semua sudah sepakat, dan harapannya ya ijin dari kepolisian bisa turun,†ungkap Raja saat memberikan pernyataan pada media.
Sementara wakil DIY, PSIM juga menyatakan dukungan agar liga terus berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tim Laskar Mataram turut berharap agar perijinan kepolisian bisa turun sesuai harapan seluruh peserta.
“Tadi diputuskan semua setuju liga berlanjut. Waktunya tujuh hari setelah liga 1 kickoff nah itu waktunya kita belum tahu. Harapannya segera ada kepastian artinya ijin dari kepolisian sudah ada. Namun dalam pertemuan tadi, LIB dan PSSI belum bisa memutuskan,†ungkap Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sendiri ketika dimintai keterangan terkait Polri yang belum bisa memberikan ijin keramaian, mengaku masih sangat berharap turunnya ijin penyelenggaraan kompetisi kedepan. Namun, Iwan Bule menyatakan pada dasarnya PSSI mendukung aspirasi klub-klub peserta yang menginginkan kompetisi terus dilanjutkan.
“Kalau keinginan dari klub, masa kita blok kan nggak mungkin. Tapi kalau tahu ujungnya ada di pihak kepolisian ijinnya, tentu kita akan menghormati,†ungkap Iwan Bule. (Fxh)