YOGYA, KRJOGJA.com - PS Gama Yogyakarta, salah satu tim perkumpulan di bawah PSIM merayakan HUT ke-70, Sabtu (10/10/2020). Tim yang selama ini selalu menyumbang bakat-bakat pemain untuk Laskar Mataram tersebut mengumpulkan alumni lintas generasi untuk bernostalgia dan bersilaturahmi bersama.
Suparno, Inisiator HUT 70 Tahun Gama mengatakan selama ini sangat jarang para alumni bisa berkumpul dan mengenang kembali masa-masa berseragam PS Gama dahulu. Pasalnya, para alumni kini tersebar di berbagai daerah dan berkarya di bidang yang ditekuni masing-masing.
“Kemarin kami berinisiatif untuk berkumpul bersama, bernostalgia bersama dan terjadilah hari ini. Ada lebih dari 70 alumni lintas angkatan main bola bersama di Stadion Maguwoharjo. Ini jadi yang pertama dalam beberapa tahun terakhir sehingga rasanya sangat luar biasa, ibaratnya kami balung pisah yang disatukan oleh PS Gama,†ungkapnya.
Sebelumnya pada pagi hari, para alumni menggelar ziarah ke makam pendiri PS Gama, Prof Ismangoen dan putranya yang juga tokoh sepakbola DIY, dr Hadianto Ismangoen di Pakuncen. Para alumni berkirim doa lantaran sepanjang hidup merasakan kekeluargaan luar biasa dari PS Gama hingga berhasil di karier masing-masing.
“Pagi tadi kami nyekar, kami bersilaturahmi juga dengan keluarga Prof Ismangoen di Pakuncen. Harapannya kedepan silaturahmi ini terus terjaga karena bagaimanapun kami pernah merasakan hal luar biasa di PS Gama,†sambung dia.
Sementara Semi Suparji, Pelaksana HUT Gama menambahkan kegiatan trofeo di Maguwoharjo dilaksanakan dengan tujuan mengenang memori saat berseragam PS Gama. Ada dua tim lain yang diundang yakni Praja Sembada dan Al Fatah yang memang memiliki pemain-pemain old crack.
“Trofeonya tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona. Gamenya hanya formalitas saja karena terpenting nostalgia berseragam Gama. Dari tim ini, banyak yang bisa jadi pemain profesional, banyak yang juga berhasil dalam pekerjaan dan studi. Kami ingin mengenang bersama dalam suasana suka cita,†ungkapnya pria yang juga mantan bek kiri PSIM era 80-an tersebut.
Dalam sela trofeo, dilaksanakan kegiatan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur. Turut hadir Drs Soedjono, legenda hidup Gama dan PSIM yang sudah bermain sejak tahun 50-an. (Fxh)