nasional

Kemdikbud Perkuat Sistem ijon siswa SMK, Begini Maksudnya

Senin, 14 September 2020 | 18:10 WIB
Istimewa

JAKARTA, KRJOGA.com - Kemdikbud Perkuat Sistem ijon siswa SMK, didorong agar terwujud selaras dengan beberapa strategi dasar Link and Match. Dalam hal ini pemerintah provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Kawasan Industri Kendal (KIK), salah satunya mengembangkan sistem ijon bagi siswa SMK/Vokasi.

Sistem ijon yang didorong agar terwujud di KIK sangat selaras dengan beberapa strategi dasar Link and Match, yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA,”ujar Dirjen Vokasi (Diksi) Kemdikbud Wikan Sakarinto , di Jakarta Senin (14/9). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Presiden Direktur Kawasan Industri Kendal (KIK) dilaksanakan 8 September 2020, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang.

Lingkup Kesepahaman Bersama ini meliputi penyelarasan kurikulum SMK yang link and match dengan kebutuhan industri, pemagangan guru dan praktik kerja lapangan peserta didik, pengembangan kelas industri, sertifikasi kompetensi lulusan SMK dan rekruitmen tenaga kerja lulusan SMK pada industri. Jangka waktu kerjasama selama 5 tahun.

Perjanjian kerjasama yang disaksikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Presdir KIK Kendal Stanley Ang ini selanjutnya akan segera dilaksanakan dengan implementasi Action Plan antara masing-masing perusahaan dengan sekolah menengah kejuruan yang menjadi mitra kerjanya agar pada tahun ini semua lingkup kerjasama sudah dapat terlaksana.

Saat ini di Jawa Tengah angka keterserapan lulusan SMK di dunia usaha dan industri sebesar 62 persen selebihnya 13 persen melanjutkan ke perguruan tinggi dan yang 25 persen terbagi wirausaha mandiri dan masa tunggu. Melihat kerja sama tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Diksi Kemendikbud), Wikan Sakarinto menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi seluruh pimpinan pemerintah provinsi yang turut mempercepat implementasi tuntas kebijakan dan gerakan Link and Match dunia pendidikan dengan dunia industri serta dunia kerja (IDUKA).

“Sistem ijon yang didorong agar terwujud di KIK sangat selaras dengan beberapa strategi dasar Link and Match, yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA,”ujar Wikan.

Empat strategi dasar yang dimaksud adalah sinkronisasi kurikulum; menghadirkan guru atau dosen tamu dari kalangan expert atau industri minimal 50 jam per prodi atau semester; program magang/praktek kerja industri minimal 1 semester di IDUKA. Keempat, uji kompetensi/sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi.(ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB