nasional

Jika Valid, Vaksin Pengembangan Unair Jadi Obat Covid-19 Pertama di Dunia

Jumat, 21 Agustus 2020 | 16:32 WIB

Walaupun perlu ada perbaikan uji klinis obat COVID-19, Ali mengapresiasi upaya Unair yang mengembangkan kombinasi obat.

"Inovasi terkait obat COVID-19 tentu apresiasi yang luar biasa kepada institusi Unair. Demikian juga TNI AD dan BIN yang ikut mendukung dan berkontribusi, bagaimana melakukan riset obat COVID-19," tutup Ali Gufron Mukti.

Anggota Komnas Penilaian Obat BPOM Rianto Setiabudi menambahkan, kita perlu memahami bahwa setiap upaya untuk mengembangkan obat--dalam hal ini obat COVID-19--adalah upaya manusia siapapun yang melakukan, termasuk Indonesia. Yang harus disadari juga adalah Indonesia bagian dari dunia.

"Karena itu kita ikut memikul tanggung jawab kemanusiaan. Maka, Indonesia harus mampu memperlihatkan bahwa anak-anak bangsa mampu membuktikannya. Dalam uji klinis obat, kita harus menjaga keselamatan dan subjek manusia," tambahnya.

"Kalau kita bertekad sungguh-sungguh untuk mengangkat derajat bangsa, ya harus memperlihatkan kemampuan peneliti dan sistem birokrasi untuk membantu mengembangkan obat, sehingga kita bisa mengangkat nama Indonesia di dunia internasional. Dan harus bisa membuktikannya dengan data penelitian."

Anwar Santoso yang juga anggota Komnas Penilai Obat BPOM juga menerangkan, hasil suatu uji klinis yang baik dilakukan secara saintifik dan valid.

"Yang nanti harus menghasilkan dua poin. Pertama, menghasilkan sesuatu yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Kedua, harus mengandung social value (nilai sosial) yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB