nasional

Pemuda Kepuharjo Ubah Lapangan Tak Terurus Jadi Mini Stadium dengan Rumput Internasional

Jumat, 3 Juli 2020 | 12:08 WIB
Kepuharjo punya lapangan dengan rumput internasional (ist)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Karang taruna Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman berkolaborasi membuat ruang olahraga kelas wahid yang diberinama Kepuharjo Sport Center (KSC). Lahan kas desa yang semula lapangan tak terurus disulap menjadi lapangan voli, futsal, mini soccer dan jogging track dengan rumput standar internasional.

Sejak 23 Oktober 2019 lalu, para pemuda yang mendapat bantuan dari CSR Perusahaan Koperasi Petruk, dana BKK dan dana desa Kepuharjo mulai membangun lapangan. Rumput Zoysia Matrella ditanam yang membuat lapangan desa tersebut menjadi berkelas sesuai standar internasional.

Gani Sadat, inisiator pembuatan lapangan mengungkap desa Kepuharjo memiliki karakteristik menarik yang tak dimiliki fasilitas-fasilitas olahraga lainnya. Penggemar olahraga menurut dia bisa merasakan pengalaman berolahraga ditemani hawa dingin lereng Merapi.

“Cocok sekali kalau untuk olahraga karena udaranya sangat sejuk dan minim polusi udara. Kami berpikir bersama karang taruna, akhirnya tercetus ide membuat Kepuharjo Sport Center (KSC) ini. Tadinya kami ingin buat lapangan besar, namun karena kurangnya lahan ya ini yang akhirnya kami maksimalkan,” ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com, Jumat (3/7/2020).

Gani mengungkap KSC memiliki beberapa fasilitas seperti lapangan mini soccer, lapangan futsal outdoor, jogging track dan lapangan voli. Ruang berolahraga ini juga dilengkapi dengan mini tribun serta lampu penerangan yang memungkinkan digunakan pada malam hari.

Letaknya juga terbilang strategis bagi wisatawan karena tepat berhadapan dengan Merapi Golf. Akses jalannya pun cukup mudah dari Jalan Kaliurang maupun Jalan Cangkringan yang kini sudah mulus.

Gani menceritakan dahulu lapangan yang merupakan kas desa ini tidak terurus dengan tanah tidak rata dan rumput jarang-jarang. Warga pun tak bisa memanfaatkannya menjadi bernilai ekonomi meski lokasinya tepat berhadapan dengan resor golf andalan DIY. “Saat ini lapangan sudah siap, kami sudah buka untuk umum siapapun yang ingin menggunakan. Kedepan juga akan dipasang lampu dan beberapa fasilitas penunjang lainnya,” ungkap pria yang juga anggota DPRD Sleman ini.

Untuk membuat fasilitas olahraga ini, diperlukan dana Rp 950 juta yang didapatkan dari dana BKK, dana desa serta CSR Petruk. Nantinya pengelolaan diserahkan seluruhnya pada Karang Taruna Kepuharjo termasuk penyewaan dan pemeliharaan. “Nanti seluruhnya kami serahkan ke karang taruna untuk dikelola, termasuk manajemen penyewaan dan pemeliharaan. Harapannya bisa menjadi tujuan wisata minat khusus terutama penghobi olahraga sepakbola, futsal atau voli yang ingin merasakan bermain di udara dingin lereng Merapi,” ungkapnya lagi.

Menariknya, hasil pengelolaan seluruhnya dikembalikan pada masyarakat setempat. Satu misi diusung yakni untuk memberikan ruang bagi bibit-bibit pemain sepakbola dari wilayah Cangkringan. “Berapapun untungnya, pasti ada, akan diberikan kembali untuk warga. Satu yang sudah pasti akan diwujudkan yakni pembinaan anak-anak muda di Cangkringan terutama bibit-bibit unggul sepakbola. Kami ingin ada anak Cangkringan yang nanti bisa main untuk PSS atau bahkan timnas Indonesia,” tandas Gani. (Fxh)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB