nasional

Mayoritas Siswa Hanya Belajar Dua Jam Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Selasa, 23 Juni 2020 | 10:06 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Mayoritas siswa hanya belajar maksimal dua jam dalam sehari dalam pembelajaran jarak jauh.

Demikian Kepala  Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno,di Jakarta Senin (22/6 2020)

"Hambatan belajar terjadi yang menjadikan variasi jumlah jam belajar. Mayoritas maksimum dua jam sehari. Kebanyakan tidak sampai satu minggu lima hari. kebanyakan maksimum empat hari," ujar Totok

Dengan begitu, kemungkinan siswa kehilangan pengalaman belajar dapat terjadi. Lebih lanjut, Totok mengungkapkan, beberapa hambatan yang membuat siswa sulit mengikuti PJJ.

"Yang fenomenal, selain keluhan internet tidak lancar, kesulitan memahami materi dari buku. Siswa dalam memahami materi masih sangat butuh bantuan guru," ujarnya.

Beruntung kata Totok, saat peran guru tidak begitu optimal, dapat digantikan peran orang tua bisa lebih masif selama di rumah. Dalam catatannya, sudah hampir seluruh orang tua mampu mendampingi anak di rumah.

"89 persen hampir 90 persen orang tua mendampingi anak di semua level. Ini hal yang Saya kira orang tua tergerak," lanjutnya.

Hingga saat ini, program belajar dari rumah telah mencapai angka 95 persen. Pihaknya kini mengaku tinggal membenahi materi yang harus disiapkan guru agar siswa mendapat kompetensi yang sama ketika belajar di rumah.

"Approach projective learning, activity based learning, harapannya lebih memandu anak. Tidak memahami konsep secara kering, tapi bagaimana belajar dari modul. Nanti akan ada kemungkinan melebarnya capaian anak. Terutama untuk anak kurang mampu akan fasilitas," ujarnya.(ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB