nasional

Diangkat Menjadi Dirjen Kemendikbud, Empat Hal ini Menjadi Perhatian Wikan Sakarinto

Jumat, 8 Mei 2020 | 14:07 WIB
Wikan Sakarinto (Kagama.co.id)

MANTAN Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto dilantik menjadi Dirjen Pendidikan Sekolah Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (8/5/2020). Pelantikan dilaksanakan secara daring dipimpin Mendikbud, Nadiem Makarim dan ada empat hal yang menjadi fokus perhatiannya :

Link and Match

Menurut Wikan sesuai arahan dari Mas Menteri (Nadiem Makarim), pendidikan vokasi harus bersinergi erat dengan industri dan dunia kerja. Link and Match, istilahnya. Dalam bahasa simple-nya, SMK dan kampus vokasi serta lembaga pelatihan ketrampilan di Indonesia harus 'menikah' dengan industri atau dunia kerja, sebagai user lulusan.

"Konsep 'Link and Match' ini sebenarnya sudah cukup lama dicetuskan dan diupayakan terwujud di Indonesia. Tidak sedikit SMK dan kampus vokasi yang sudah melakukannya, atau mungkin mulai melakukannya dengan pihak industri/user lulusan.

Namun, Link and Match tersebut jangan hanya selesai pada MoU, atau cukup hanya resmi diberitakan di media massa. MoU-MoU tersebut tidak boleh tidur (menjadi sleeping MoU). Prinsipnya, harus betul-betul dalam dan sustain/berkelanjutan, 'pernikahan' tersebut, dan menguntungkan seluruh pihak," ungkapnya.

Memperdalam 'Pernikahan'

Wikan menjelaskan tingkat kedalaman 'pernikahan' tersebut, misalnya ditunjukkan dengan: kurikulum harus sesuai dengan kondisi real work, dan didukung oleh beberapa industri/user lulusan yang bereputasi, serta menjawab kebutuhan skills dan kompetensi masa depan. Lalu, program Magang/Praktek Kerja Industri minimal 1 semester atau lebih, yang dikelola bersama dengan sangat baik dan terkonsep,

Menguntungkan seluruh Pihak




-

Wikan menerangkan dengan Link & Match bila dilakukan dengan komprehensif ini, pihak industri/user lulusan akan diuntungkan karena meningkatnya kualitas lulusan pendidikan vokasi yang jauh lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Bring industries to school and campuss akan membuat siswa dan mahasiswa lebih cepat memahami dunia kerja. Sehingga, diharapkan cost atau biaya yang dikeluarkan oleh industri untuk men-training karyawan atau pegawai baru, bisa ditekan jauh lebih rendah. Serta waktu adaptasi lulusan baru di dunia kerja akan jauh lebih cepat dan berkualitas," ungkapnya.

Singkatnya, industri akan mendapatkan SDM yang lebih baik, lebih kompeten, lebih siap kerja dan lebih unggul, sehingga diharapkan akan meningkatkan produktifitas dan menghadirkan inovasi-inovasi baru sehingga industri akan survive dan berkembang dengan lebih baik.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB