JAKARTA, KRJOGJA.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan cuaca terik dan gerah yang terasa belakangan ini terjadi akibat beberapa faktor seperti suhu udara yang tinggi, kelembaban udara yang rendah.
Suhu dan kelembaban tinggi ini terutama terjadi pada kondisi langit cerah dan kurangnya awan. Sebab, pancaran sinar matahari langsung lebih banyak diteruskan ke permukaan Bumi.
"Namun fenomena suhu udara tinggi yang terjadi saat ini tampaknya lebih dikontrol oleh pengaruh posisi gerak semu matahari dan mulai bertiupnya angin monsun kering dari benua Australia," tulis Deputi Bidang Klimatologi, Herizal dikutip dari keterangan rilis.
Perubahan musim ini berdampak pada kurangnya tutupan awan di atas wilayah Indonesia, sehingga sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa adanya penghalang awan.
Lebih lanjut, data BMKG pada hari ini pun menunjukkan potensi hujan yang makin lemah di Indonesia. Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan hanya mengalami hujan ringan. Sementara titik hujan lebat hanya tampak di beberapa titik di Sumatera, Papua, dan sebagian kecil Sulawesi. (*)