JAKARTA, KRJOGJA.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menegaskan pihaknya telah meningkatkan intensitas operasi militer untuk menjaga kedaulatan RI di Perairan Natuna Utara usai banyak kapal China yang melintas di kawasan tersebut.
"Itu sebenarnya operasi rutin, tapi intensitasnya ditingkatkan di tempat itu," kata Sisriadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (09/01/2020).
Walaupun demikian, dia menuturkan pihaknya tak akan menembakkan peluru sebutir pun karena akan melanggar hukum internasional. Lebuh lanjut, Sisriadi menjelaskan operasi di seluruh perairan Indonesia sudah rutin digelar tiap harinya oleh personel TNI.
Akan tetapi, Panglima TNI Hadi Tjahjanto sudah menginstruksikan untuk menggeser fokus operasi di Perairan Natuna akibat situasi yang memanas belakangan ini. Ia merinci setidaknya TNI sudah mengerahkan delapan Kapal Republik Indonesia (KRI) berpatroli untuk pengamanan Perairan Natuna. Tak hanya itu, pihaknya meningkatkan patroli udara menggunakan pesawat tempur dua kali penerbangan dalam sehari.
"Terakhir kita kerahkan ke wilayah itu saja ada delapan KRI. Kemudian patroli udara satu hari itu 1-2 flight, satu flight itu empat pesawat udara," kata dia.
Meski demikian, Sisriadi belum mengetahui secara pasti kapan intensitas operasi di wilayah tersebut diturunkan. Ia hanya menjelaskan pihaknya masih memantau situasi di lapangan terlebih dulu untuk memutuskan hal tersebut. (*)