YOGYA, KRJOGJA.com - Laga PSIM kontra Persis Solo dihentikan di menit 90 setelah terjadi kericuhan di Stadion Mandala Krida, Senin (21/10/2019) sore. Kericuhan antar pemain di akhir laga memicu emosi penonton yang lantas merangsek ke lapangan dan membuat pertandingan berakhir.Â
Menit 25 Persis berhasil unggul saat Hapidin mampu melesakkan sepakan kaki kiri dari dalam kotak penalti. Bek kanan PSIM Raymond Tauntu melakukan kekeliruan saat menutup laju lari Hapidin dari sisi luar yang membuat winger asal Batang tersebut leluasa masuk ke kotak penalti dan menaklukkan Ivan Febrianto.Â
PSIM bermain dengan penuh tekanan di babak pertama. Terlebih usai gol terjadi. Umpan-umpan para pemain kerap kali salah, hingga komunikasi antar pemain yang tak terjalin dengan baik.Â
Sebaliknya, anak-anak Solo terlihat bermain lebih lepas dan menguasai hampir semua sisi lapangan. Lini tengah yang diisi M Shulton Fajar, Ilhamul Irhas (digantikan Iman Budi menit 40) dan Beni Ashar ternyata lebih dominan dibandingkan Ade Suhendra dan Nugroho yang menghuni lini tengah Laskar Mataram.Â
Menit 37 PSIM baru berhasil mendapat peluang berbahaya melalui Witan Sulaeman yang lolos dari perangkap offside. Sayangnya placing pemain timnas U-22 tersebut bisa ditepis kiper Sendri Johansyah.Â
Satu menit berselang, gol yang ditunggu tuan rumah akhirnya muncul lewat sundulan El Loco Gonzales memanfaatkan umpan Nugroho Fatchurohman. Papan skor berubah kembali sama kuat 1-1.Â
Kiper Persis sempat melakukan protes pada hakim garis karena menilai Loco terlebih dahulu melakukan pelanggaran mendorong bek Persis. Namun wasit tak bergeming bahkan memberikan kartu kuning pada kiper Persis tersebut karena protes berlebihan.Â
Duet lini belakang Herry Susilo dan Ahmad Hisyam Tolle ternyata tak cukup baik di paruh pertama. Herry beberapa kali salah antisipasi yang membuat situasi berbahaya bagi gawang PSIM. Beruntung tak ada tambahan gol tercipta, babak pertama berakhir 1-1.Â