nasional

Menristekdikti : Riset dan Inovasi Indonesia Meningkat

Selasa, 15 Oktober 2019 | 23:05 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com -  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan riset dan inovasi mengalami peningkatan pesat dalam 5 tahun terakhir. 

Hal ini ditandai dengan capaian publikasi ilmiah internasional dan paten Indonesia yang menempati posisi pertama di ASEAN.

Inovasi dalam bentuk perusahaan startup juga mengalami pertumbuhan signifikan. Hal tersebut disampaikan Menristekdikti Mohammad Nasir dalam forum Silaturahim dan Dialog dengan para Peneliti Ahli utama, Perekayasa Ahli Utama dan Perekayasa Ahli Madya di Lantai 3 Gedung Auditorium BPPT Thamrin Kemenristekdikti, Selasa (15/10) 

"Tahun 2013 publikasi riset kita masih ada di nomor 4 ASEAN, demikian juga paten juga sama, selalu nomor 4. Alhamdulillah di tahun 2018 paten kita sudah nomor 1 di ASEAN. Dan di tahun 2019 publikasi ilmiah internasional kita juga peringkat pertama di ASEAN, " ujar Menristekdikti.

Menteri Nasir menambahkan pertumbuhan startup binaan Kemenristekdikti juga luar biasa. Tahun 2015 ada 54 startup, namun di tahun 2019 sudah ada 1.307 startup. Pekerjaan besar selanjutnya adalah bagaimana inovasi bisa dihilirisasikan ke industri dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. 

"Jangan sampai jumlah publikasi, paten dan inovasi berhenti pada angka-angka semata. Namun harus dihirisasikan ke industri dan masyarakat agar menjadi faktor penggerak ekonomi nasional. Peneliti dan perekayasa baik dari LPNK dan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat besar," tutur Menristekdikti.

Menteri Nasir menambahkan pendekatan riset  harus diarahkan pada "market driven" dan "demand driven". Ekosistem riset dan inovasi harus dibangun dengan baik, hubungan antara pemerintah, industri dan akademisi (Triple-Helix) haruslah sinergis.

"Masalah kita adalah riset kita belum mempunyai ekosistem yang baik, harus ada hubungan baik antara peneliti, industri, dan pemerintah. Peneliti bingung hasil risetnya mau dipakai siapa, industri bingung siapa yang mau jalani riset, " tegas Nasir

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB