PAPUA, KRJOGJA.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkantor di Provinsi Papua selama sepekan. Kunjungan keduanya bukan sekadar tugas negara. Tugas ke Papua serasa pulang ke kampung halaman.
Pada Jumat (6/9/2019) lalu, merupakan hari keempat bagi Kapolri dan Panglima berada di Papua pasca insiden aksi masa yang berakhir anarkis pada Kamis (29/8/2019) lalu. Bagi Tito secara pribadi, Papua bukan sesuatu yang asing,
“Hati saya sudah melekat di Papua, saya begitu cinta pada Papua baik itu alamnya, orang-orangnya, budayanya dan segala yang ada di sini,†ucap Tito.
Sehingga itu, setiap ada dinamika yang terkadi di papua selalu menyentuh di hati mantan Kapolda Papua ini. Namun, beberapa waktu lalu publik tersentak dengan beberapa peristiwa yang terjadi baik yang di Malang, Surabaya, Sorong, Manokwari, Deiyai dan terkakhir di Jayapura. “Setahu saya Jayapura tidak seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,†kata Kapolri.
Dimana Gubernur selalu menyampaikan bahkan Papua adalah miniatur Indonesia. Di mana hampir semua suku, agama ada di Papua dan semua dalam kehidupan yang aman dan damai. Selama empat hari di Papua, Kapolri dan Panglima TNI sempat melaksanakan salat Jumat di Mapolda Papua. “Jayapura adalah Kota yang damai dan berkembang selama ini,†katanya.
Sementara itu, Hadi Tjahjanto mengaku saat ia diperintahkan ke Papua ia merasa pulang kampung. Sebagaimana ia pernah merasakan air di Jayapura hingga air yang ada di daerah pegunungan yakni Enarotali. “Saya sudah merasakan dinginnya air di Papua, sehingga saya sudah bisa dikatakan saya pulang kampung,†katanya. (*)