nasional

Kantor Pusat Kedua Grab, Cegah Brain Drain Anak Bangsa

Rabu, 14 Agustus 2019 | 13:56 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perubahan besar menuju ekonomi berbasis pengetahuan tak terelakkan. Terbukanya pasar tenaga kerja antarnegara membuat talenta berkualitas tinggi berpindah melintas negara sesuai peluang dan penawaran kompensasi yang lebih baik. Akibatnya, bagi negara yang masih berkembang, angkatan kerjanya akan didominasi tenaga kerja berketerampilan rendah yang menyulitkan kemajuan ekonomi.

Karena itu semua pihak tidak hanya pemerintah namun juga dunia bisnis harus bersama-sama menciptakan situasi kondusif agar talenta berkualitas tinggi tetap tinggal di Indonesia dan memberi nilai tambah bagi perekonomian negeri ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Berly Martawardaya menyebut, penanaman modal langsung (foreign direct investment) khususnya pada sektor-sektor bernilai tinggi seperti teknologi menyediakan tawaran bagi anak bangsa untuk tetap berdomisili di Indonesia tapi bekerja di kantor pusat teknologi regional.

“Salah satu caranya mendorong investasi di sektor-sektor seperti teknologi. Sudah berapa tahun kita bicarakan, SDM berkualitas yang menetap dan bekerja di luar negeri setelah sekolah,” ujar Berly.

Alumnus University of Siena Italia ini menilai, pembukaan kantor kedua Grab di Indonesia dapat mencegah brain drain anak bangsa ke luar negeri. “Talenta berkualitas tinggi ini seperti air yang fluid untuk berpindah lintas batas negara. Nah, saya melihat investasi besar di sektor teknologi seperti pembukaan kantor pusat kedua Grab ini bisa menjadi magnet kuat untuk menarik SDM dengan skill level global untuk tetap bekerja di Indonesia dengan kualitas pekerjaan dan quality of life setara di kantor pusat perusahaan global,” katanya.

Menurut Berly, yang dicari high skilled worker khususnya milenial bukan hanya pendapatan, tapi tantangan intelektual dan kreativitas. “Apalagi bagi kaum milenial, pekerjaan harus memberi makna bagi hidup mereka. Kaum milenial banyak yang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan menginisiasi perubahan riil,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.

Berly mengamati bahwa di kantor pusat kedua Grab nanti, walaupun bekerja di Jakarta, tapi mereka terlibat dalam operasi GrabFood se-Asia Tenggara. “Ini sangat positif karena memberi mereka pengalaman menjadi bagian dari tim multinasional dan berkolaborasi dengan profesional dari berbagai bidang ilmu,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB