JAKARTA.KRJOGJA.com — Banyak siswa lulusan sekolah pilot di Indonesia yang tidak terserap maskapai. Akibatnya tidak sedikit dari mereka yang kemudian beralih profesi untuk tetap mendapat pekerjaan.
Capt. Gema Goeyard selaku Founder 14DAYPILOT Flight Academymenilai, para pilot baru (ab initio) di Indonesia belum memiliki tipe rating pesawat tertentu atau gagal dalam tes dan tidak memenuhi kualifikasi maskapai.
“Banyak pilot baru Indonesia gagal dalam serangkain tes yang dibuka maskapai, seperti faktor kepribadian, psikotes hingga kesehatan. Di Indonesia paling sulit psikotesnya,†ungkap Gema dalam diskusi soal penerbangan di Jakarta, Senin (29/07/2019).
Menurut Gema, tidak sedikit pula pilot baru di Indonesia tidak dapat mempertanggungjawabkan lisensi yang dimilikinya. Saat dilakukan wawancara seleksi masuk maskapai, banyak pilot tidak bisa menjawab, dan ada juga yang gagal di simulator hingga tidak bisa menerbangkan pesawat.
“Mereka yang tidak lulus tadi ada yang datang ke kami, dan kami melatih ulang para pilot tadi selama 25 jam terbang untuk memperbaiki kualifikasinya,†ujar Gema.
Dijelaskan Gema, 14DAYPILOT Flight Academy merupakan sekolah pilot pertama di dunia yang berhasil mencetak Commercial Pilot Instrument Rating tercepat di dunia, hanya dalam 115 hari dengan license Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS) yang diakui internasional. Pilot Indonesia yang berhasil lulus dalam 115 hari adalah Farandi Angesti (19).
Gema yang juga penemu metode accelerated flight training di 14DAYPILOT Academy mengatakan, untuk mencetak lulusan pilot FAA dengan waktu cepat perlu bekerja ekstra keras dalam tim dan berkemampuan Bahasa Inggris mumpuni. “Kuncinya adalah motivasi untuk study super hard 12 jam setiap hari,†ujarnya.