JAKARTA, KRJOGJA.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid merespons isu terkait tawaran kursi menteri untuk partai politik di kubu pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut dia, wajar bila partainya tidak ditawari kursi menteri dari kubu Jokowi-Ma'ruf. Ia berkata, biarlah PKS menjadi partai oposisi atau berada di luar pemerintahan mendatang bila dipimpin Jokowi-Ma'ruf.
"Prinsipnya, sikap kami adalah bahwa kami sebagaimana 2014. Karena kami bukan koalisi Jokowi dan koalisi kami tidak menang dalam pemilu. Kami merasa wajar saja kami tidak perlu diajak. Biarlah kami menjadi oposisi, biarlah kami berada di luar kabinet," kata HNW.
Dia menerangkan, menjadi partai politik yang berada di luar pemerintahan merupakan langkah yang sesuai dengan konstitusi. Sebagai partai politik, menurut dia, hal terpenting adalah berpartisipasi dalam membangun bangsa meskipun tidak berada dalam pemerintahan.
Dia melanjutkan, PKS sudah memiliki pengalaman baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. "Yang penting adalah kita berada di luar kabinet tapi kita bersama bangsa membangun Indonesia, membangun demokrasi supaya menghadirkan demokrasi lebih berkualitas," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Namun begitu, dia menyatakan pembicaraan seputar pembagian kursi menteri ini masih terlalu dini karena kubu Prabowo-Sandi yang diusung pihaknya telah menggugat hasil Pilpres 2019 yang telah ditetapkan oleh KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ia meminta semua pihak agar tidak menyimpulkan terlalu dini sebelum MK memberikan keputusannya terkait gugatan Prabowo-Sandi. (*)