JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, meminta PSSI untuk menuntaskan dan terus berperang terhadap kasus pengaturan skor di sepakbola Indonesia meski Ketua Umum (Ketum) Edy Rahmayadi baru saja mundur. Momentum ini harus membuat federasi sepakbola tanah air ini bisa semakin serius dalam membenahi sejumlah masalah yang ada.
"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah,†tegas Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Senin (21/1) sesuai dikutip dari Situs Resmi Kemenpora.
Meski saat ini pasti membutuhkan waktu transisi dari kepemimpinan Edy Rahmayadi ke Joko Driyono yang menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum, Menpora meminta PSSI untuk tidak membuang-buang waktu. Permasalahan sepakbola Indonesia sudah terlalu rumit karena dibiarkan selama puluhan tahun belakangan.Â
Apalagi, saat ini dalam upaya menuntaskan kasus pengaturan skor di kompetisi nasional, PSSI tidak lagi berdiri sendiri. Hadirnya Satgas Anti-Mafia Sepakbola dari pihak kepolisian, terbukti mampu bekerja dengan cepat dan luar biasa. Selain itu, Kemenpora juga selalu siap memberikan bantuan demi kemajuan sepakbola nasional.
"PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepakbola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepakbola di Indonesia," tutur Imam.
Tak hanya menyoroti permasalahan kasus pengaturan skor yang telah menyeret sejumlah petinggi PSSI, dalam kesempatan yang sama, menteri asal Bangkalan itu juga menyoroti catatan prestasi timnas Indonesia di berbagai level umur sepanjang 2018 lalu. Dari sejumlah even yang diikuti, hanya sedikit target yang mampu tercapai.
Menurutnya, prestasi tim nasional (Timnas) sangat erat kaitannya dengan sistem kompetisi nasional. Menpora yakin, jika seluruh pemilik suara (voters) di PSSI mampu bersinergi dan mengenyampingkan kepentingan klub masing-masing, maka akan ditemukan sebuah visi terkait sepakbola Indonesia yang berlandaskan prestasi di masa mendatang.