MALANG, KRJOGJA.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, tak mau memcampuri segala proses persoalan hukum yang menimpa pemain andalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Saddil Ramdani. Meski demikian, ia mengaku penggawa Persela Lamongan itu adalah pemain yang potensial.
"Ya itu soal ranah hukum saya tidak bisa mencampuri itu. Tapi saya akui Saddil pemain bola yang sangat potensial," ujar Imam Nahrawi usai memberikan kuliah umum di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Senin (5/11/2018).
Ia berharap peristiwa tersebut dapat dijadikan pelajaran sekaligus pemberi semangat bagi Saddil untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Semoga itu bisa pelajaran penting bagi Saddil sekaligus semangat untuk lebih baik lagi. Tentu kita semua butuh tenaganya," lanjut pria kelahiran Bangkalan ini.
Namun saat ditanya adakah perlindungan hukum bagi setiap atlet, pria berusia 45 tahun itu menegaskan bila pelanggaran hukum atas nama individual bukan menjadi ranahnya.
"Kita harus memilah perlindungan apa, kalau perlindungan soal tindakan-tindakan individual yang berkaitan pelanggaran pidana dan perdata itu soal individu. Tapi perlindungan yang lain ke atlet mungkin soal asuransi kesehatan dan pendidikan itu yang terus akan kami lakukan dengan baik," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, Saddil Ramdani dilaporkan kekasihnya ke polisi pada 31 Oktober 2018 atas dugaan penganiayaan. Meski akhirnya laporan tersebut resmi dicabut, namun proses hukum penganiayaan yang terjadi di Gang Magersari, Kelurahan Tumenggungan, Lamongan itu tetap berjalan.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Saddil kini sudah diamankan kepolisian dan tengah menjalani proses penahanan di Mapolres Lamongan. (*)