JAKARTA, KRJOGJA.com - Tingkat partisipasi pemilih di pemilu 2018 sudah 70 persen ideal. Bahkann partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 akan mencapai 77,5 persen. Angka ini diharapkan lebih besar dari Pilkada serentak pada 2018 lalu yang hanya diikuti oleh 73,24 persen pemilih terdaftar.
Hal ini dikatakan Firman Noor Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI kepada wartawan di Jakarta Selasa (23/10) Itu merupakan hasil riset LIPI mengenai pemilu 2019 dari parpol dan pilpres,dibiayai DIPA.
"Untuk ukuran negara demokratis angka partisipasi di atas 70 persen sudah ideal. Bahkan negara yang disebut demokratis pun angka partisipasi malah lebih rendah daripada kita karena apa, karena orang semakin sadar. Dia tahu oh ini saya harus memilih oh ini saya nggak bisa memilih. Jadi dia menggunakan hak memilih dengan kesadaran penuh bukan karena intimidasi, dilarang, atau uang," ungkap Firman disela International Conference on Social Sciences and Humanities (ICSSH) pada Selasa (23/10/2018).
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti mengatakan posisi ilmuwan sosial dan humaniora memiliki peran strategis dalam memberikan pencerahan dan mendorong kesadaran masyarakat. “Selain menelaah wacana yang berkembang dalam ranah teoretis, ilmuwan sosial dan humaniora juga dituntut untuk mampu membantu menyelesaikan beragam persoalan bangsa,†ungkap nya.
Mengenai isu-isu terkait ilmu pengetahuan sosial dan humaniora perlu dikembangkan serta didiskusikan secara konsisten. “Kerja-kerja akademik yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dan humaniora merupakan bagian penting dalam menjaga kebangsaan untuk membangun Indonesia,†jelasnya. (Ati)