JAKARTA, KRJOGJA.com - Hingga hari kedua pelaksanaan Asian Games 2018, Cabang Gulat masih belum bisa berbuat banyak. Dari 10 nomor yang telah bertanding, hanya menyisakan satu atlet yang berpeluang meraih medali Perunggu. Sisanya semua tumbang di babak awal.
Ketua bidang pembinaan dan prestasi, Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PB PBSI) Gusti Randa, kepada media, Senin (20/8/2018) menyatakan selain lawan yang tampil merupakan yang terbaik juga hasil undian kurang menguntungkanÂ
"Hasil drawing atau undian kurang menguntungkan bagi kita. Pegulat kita di babak pertama langsung bertemu dengan lawan dari negara pecahan Rusia," terang Gusti Randa yang juga manajer Tim Gulat Asian Games 2018.
"Negara pecahan Rusia seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan merupakan negara dengan tradisi gulat yang bagus. Besok hari ketiga, ada satu pegulat kita yang punya peluang dapat medali. Ayu Dewi besok akan menghadapi lawan dari Srilanka, kalau menang peluang dapat medali terbuka" lanjutnyaÂ
Gusti Randa menambahkan, "Pada hari pertama lima kelas yang turun semua gugur begitu juga hari ini yang menyisakan Dewi Ulfah. Itupun dengan catatan yang menjadi lawan Ulfa dapat medali emas. Kalau lawan yang mengalahkan ulfta tidak dapat emas. Peluang Ulfa tertutup".
Cabor Gulat di Asian Games 2018 ini berlangsung Empat hari. Pada hari terakhir, Nomor Grego baru akan dimainkan. Menurut Gusti Randa di nomor Grego peluang merebut medali ada melalui Andika".
Menanggapi hingga hari kedua ini, Ketua Umum Trimedya Panjaitan menyatakan perlu kerja keras dan waktu cukup lama untuk bisa meningkatkan prestasi Gulat di dunia internasional.
"Kita masih butuh waktu untuk terus meningkatkan prestasi Gulat kita. Pembinaan juga akan menjadi perhatian kita" demikian Trimedya. (Sim)Â