JAKARTA, KRJOGJA. com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwi Kita Karnawati di Jakarta Senin (13/08/2018) meminta masyarakat masyarakat jangan panik terhadap informasi gempa.
"Masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada terkait adanya berita yang memelintir informasi yang disampaikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) perihal potensi gempa besar di Pulau Jawa.Setelah kami cek, ini adalah berita lama dan disebarkan ulang. Yang disayangkan, ada pihak yang mengemas dan membumbui pesan ilmiah tersebut sehingga diinterpretasikan sebagai ramalan," kataDwikorita Karnawati.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Madan dalam keterangan tertulisnya menegaskan kembali bahwa hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi gempa bumi secara presisi mengenai kapan dan berapa kekuatannya.
Baru-baru ini beredar pesan berantai lewat platform Youtube dan pesan instan Whatsapp bahwa akan terjadi gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan.
Disebutkan bahwa kondisi ini akibat meningkatnya aktivitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.
Dwikorita mengatakan, tidak ada yang salah dengan imbauan LIPI agar masyarakat tetap waspada terhadap peluang terjadinya bencana gempa bumi di Indonesia setiap saat.
Hal ini karena Indonesia terletak berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Akan tetapi, lanjut dia, penjelasan kapan dan dimana tempatnya secara lebih rinci masih tanda tanya besar.
"Indonesia adalah satu dari sedikit negara di dunia yang sepenuhnya terletak di dalam kawasan `cincin api` sehingga bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Fakta inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia," imbuhnya. (Ati)