JAKARTA, KRJOGJA.com  – Kementerian Pariwisata menggelar halal bi halal di Balairung Gedung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (21/6). Kegiatan yang dimulai pukul 08.00, diikuti 2.000 undangan.
Halal bi halal kali ini mengangkat tema Menjadi Insan yang Ihsan. Agenda Halal Bi Halal Kementerian Pariwisata diisi dengan tausyiah oleh KH Ridwan Muhammad Yusuf. Kegiatan ini turut dihadiri mantan menteri periode sebelumnya Marie Elka Pangestu.
Bergabung juga Penasehat Kehormatan Kemenpar, Dwisuryo Indroyono Soesilo dan Marsetyo. Lalu, 15 Staf Khusus dan Tenaga Ahli Kemenpar. Halal Bi Halal tahun ini terasa lebih spesial. Jika tahun sebelumnya hanya dihadiri oleh lingkungan internal Kemenpar, tahun ini hadir undangan perwakilan stakeholders.
Seperti dari asosiasi industri pariwisata. Termasuk mitra co-banding. Yaitu Dirut Garuda bersama 5 jajaran direksinya, PT Telkom, BRI, Traveloka, Retail Sarinah, Alfaland, Hydrococo, Krisna Oleh-oleh, Data Script, WhiteSky, Aerofood, dan lainnya.
Menurut Ketua Binrohis Kemenpar yang juga Ketua Panitia Halal Bi Halal Hariyanto, kegiatan ini digelar terbuka. "Halal Bi Halal Kementerian Pariwisata ini menjadi agenda rutin. Tujuannya mempererat silaturahmi. Undangan berasal dari internal dan eksternal,†ungkap Hariyanto.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, hal ini merupakan basic untuk selalu memberikan yang terbaik. "Terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Always the Best membutuhkan Integritas, Antusias, Totalitas dan Lead By Heart, Managed by Head,†paparnya.
Diterangkannya, ada 3 tipe pemikiran Insan. Yaitu Micro, Macro, dan Mega. “Berpikir Mega adalah konsep yang terbaik, The More You Give, The More You Get, contohnya adalah Ibu,†terangnya.
Kegiatan dilanjutkan menyalurkan zakat bagi 24 muastahiq. Binrohis pun melakukan sosialisasi Pengelolaan Dana Zakat. Program ini hasil kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Lalu, dibentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenpar. Saat ini, mereka mengelola dana sekitar Rp13 juta per bulan atau baru 15% dari potensi yang dimilikinya. (Fon)