JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan terus memperbarui data terkait nama-nama mubalig atau penceramah yang direkomendasikan untuk mengisi tausiah oleh instansi pemerintah hingga lembaga pendidik selama bulan ramadan. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam menjelaskan, 200 nama yang sebelumnya dirilis merupakan tahap awal.
Nantinya, Kementerian agama akan merilis nama-nama lainnya. Ia pun meminta hal ini tidak dipersoalkan lebih jauh. "Ini adalah tahap awal yang bisa kami sampaikan. Yang 200 itu bukan harga mati, di luar itu tentu masih banyak penceramah," kata Nur Syam.
Ia melanjutkan, selama ini Kemenag banyak dimintai saran oleh lembaga atau instansi terkait penceramah. Tidak hanya saat bulan puasa, tapi juga di waktu lainnya.
Guna mempermudah, maka Kemenag mengumpulkan sejumlah nama dan merilis nama-nama yang sudah direkomendasikan. Namun sebelum nama-nama itu dirilis, kata Nur, pihaknya akan melakukan penelusuran mengenai latar belakang mubalig. Selain itu Kemenag juga meminta saran dari berbagai ulama.
Menurut Nur, ada beberapa poin yang disoroti Kemenag sebelum mencantumkan nama mubalig yang direkomendasikan. Lebih jauh, kata Nur, pengumpulan nama para mubalig oleh Kemenag akan berlaku untuk seluruh mubalig di Indonesia.
Harapannya, ini menjadi semacam data base yang nantinya bisa dilihat oleh semua pihak. Bukan hanya ulama yang selama ini dikenal masyarakat luas, tapi mubalig yang dikenal di daerah-daerah pun akan dimasukan dalam data. (*)