nasional

Wisata Bahari dan Halal Jadi Unggulan Atraksi Aceh

Kamis, 17 Mei 2018 | 18:12 WIB


JAKARTA, KRJOGJA.com - Potensi wisata di Aceh terus dieksplorasi lewat beragam atraksi. Pada  tahun 2018, Provinsi yang berjuluk ‘Bumi Serambi Mekkah’ itu menyiapkan lebih dari 100 atraksi dan top 9. Namun, daya tarik Aceh secara konkrit terdapat di wisata bahari dan halal.

“Aceh memiliki dua diferensiasi yaitu wisata bahari dan wisata halal. Untuk wisata bahari Aceh masih kalah sama Raja Ampat. Akan tetapi, untuk urusan Freediving, Aceh terbaik,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya saat  launching Calendar of Event (CoE) Aceh 2018. Lokasinya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/5/2018) malam.

Untuk wisata Aceh, Menpar berharap Kota Sabang bisa dijadikan gerbang bagi pariwisata bahari Indonesia. Sebab, Sabang sangat dekat dengan pasar wisatawan mancanegara. “Setiap Provinsi, kita pilih jagoannya. Untuk Aceh kita pilih Sabang. Posisi Aceh tidak kalah dengan Dubai dan Doha. Kalau kita jadikan Aceh sebagai Hub tentu akan baik,” ujar Menpar Arief.

Soal Atraksi, Menteri yang saat launching COE didampingi Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menambahkan, Aceh menang dua Kategori World Halal Tourism Award: World’s Best Halal Cultural Destination, dan Sultan Iskandar Muda Airport sebagai World’s Best Airport for Halal Travelers. 

Karena itu Kemenpar mendukung penyelenggaraan event Aceh International Freediving. Begitu juga Saphula Regatta (Sabang-Phuket-Langkawi Regatta) yang sudah dilakukan melalui kegiatan Sabang Marine Festival. “Sekarang sudah ada Sabang Yacht Club, pengelolaannya bisa diserahkan ke professional, misalnya pengelola di Phuket yang sudah berpengalaman dan memiliki networking luas. Saat ini sudah ada 55 Yacht Calling (Jan-Mei) dan 7 Cruise Calling. Targetnya 100 untuk Yacht dan 10 untuk Cruise ditahun 2018,” ujarnya.

Menpar Arief kembali menegaskan, Tourism is about Proximity. Aceh dekat dengan pasar, tapi masih kalah dengan Lombok yang jumlah wismannya sudah sampai 1 juta, namun Aceh 100 ribu. Menpar pun mengusulkan agar Hot deals dilakukan di Aceh. Misalnya ketika Ramadhan. Karena orang ingin merasakan Ramadhan di Aceh.

“Untuk menjual Aceh harus menggunakan cara cerdik untuk mengundang wisman saat kosong. Misalnya ketika haji, pesawat yang kembali ke Indonesia relatif kosong. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memberikan Hot Deals bagi wisman asal Timteng. Aceh itu dekat dengan India yang hanya dua jam, dengan Singapura dan Malaysia,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB