nasional

Menyelam di Labuan Bajo Tak Pernah Membosankan

Kamis, 26 April 2018 | 18:39 WIB

Pengalaman yang berbeda didapatnya di sisi utara Batu Bolong. Tidak hanya jenis ikan yang ditemui. Tetapi juga tebing yang dihiasi terumbu karang warna-warni. Belum lagi ribuan ekor ikan akan mengelilingi selama penyelaman.

"Inilah alasan terbesar mengapa rasa bosan tidak akan muncul pada para penyelam di Labuan Bajo. Kamu tertarik untuk menyelam di sini," ajak Guri.

Guri juga menambahkan, berwisata di Labuan Bajo itu memiliki paket lengkap. Jika tidak bisa diving, wisatawan bisa bermain di pantai yang airnya jernih. Seperti Pink Beach, Pulau Kanawa, Taka Makassar. Wisatawan juga bisa tracking di Pulau Padar, Gili Lawa, hingga melihat Komodo dihabitatnya. "Waktu yang tepat ke Labuan Bajo itu saat bulan April hingga November. Bulan tersebut sudah habis musim hujan. Sehingga airnya jernih. Dan juga bukit-bukit di sini masih berwarna hijau," katanya.

Pernyataan yang sama dilontarkan diver asal California, Amerika Serikat,  Danny (37). Saat ditanya kondisi terumbu karang di sana, Danny tak segan untuk memuji keindahannya. "Menyenangkan bisa diving di sini. Kondisi terumbu karang sangat bagus. karena visibility 25-30 meter normal, jadi bening banget airnya. Warna karangnya juga bagus banget, pokoknya menyenangkan," kata Danny.

Selain itu, lanjut Danny di pulau Komodo dirinya melihat berbagai jenis ikan lainnya. Mulai dari ikan badut (badut), hiu karang, penyu, hingga barakuda. Dijelaskannya, di sini arusnya cukup kuat sehingga tidak disarankan bagi penyelam pemula. "Ini cocok sekali bagi para sport diver yang ingin merasakan arusnya deras sekali. Saat dari bawah mau naik ke atas, kita harus nunggu dulu sampai arusnya agak berhenti. Memang harus ada partnernya ketika menyelam dan melihat waktu yang baik saat menyelam," ucapnya.

Sementara itu, Person In Charges (PIC) Pokja 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Labuan Bajo, Shana Fatina mengatakan, mayoritas wisatawan yang datang ke Labuan Bajo itu untuk menyelam. Walaupun merupakan wisata minat khusus. Tak disangka olahraga diving memiliki pangsa pasar khusus pula. "Spending diver itu tinggi. Karena rata-rata tinggal cukup lama, baru tiba belum tentu langsung diving. Setelah menyelesaikan trip divingnya, sebelum pulang mereka istirahat sehari. Jadi length of stay-nya lama," ujarnya.

Untuk diving trip, para peserta dapat memilih trip yang dilakukan selama satu hari, dua hari hingga lebih dari 7 hari dan sampai berbulan, tergantung dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Dan biasanya mereka Live on Board (LOB) di sini. "Untuk market Indonesia, biasanya mereka melakukan kursus di Jakarta karena ada Pulau Seribu. Tapi untuk pasar wisman, Labuan Bajo menjadi salah satu lokasi diving favorit mereka selain Bali, Lombok dan Raja Ampat," katanya.

Shana mengungkapkan, jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Labuan Bajo juga terus meningkat. Angkanya sudah pada ratusan ribu. "Tahun 2017 lalu, 120 ribu pengunjung di Taman Nasional Komodo. Turis mancanegaranya 75.650. 60 Persen pengunjung yang datang melakukan diving," pungkas Shana. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB