JAKARTA, KRJOGJA.com - Suksesnya destinasi digital besutan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) membuat peluang co-branding terbuka luas. Destinasi digital dinilai memiliki semua syarat co-branding dengan perusahaan besar.Â
Terlebih, konsep bisnis yang dikembangkan mengarah ke sharing ekonomi. Teknis dan tips co-branding untuk destinasi digital, akan dikupas dalam Training On Trainer (TOT) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (21/4/2018). Pematerinya adalah Ketua II Co-Branding Kementerian Pariwisata, Priantono Rudito.
Menurut Priantono, perubahan konsep bisnis ke arah sharing ekonomi membuka pintu co-branding. Dalam konsep ini, setiap lini bisnis memiliki peluang yang sama.Â
“Berbicara konsep co-branding sebenarnya tidak terlalu rumit. Dengan perubahan model bisnis ke arah sharing economy, artinya, ada banyak perusahaan atau brand yang tidak bisa berdiri sendiri. Mereka membutuhkan sistem lain untuk saling menguatkan,†ungkap Priantono, Kamis (19/4/2018).Â
Co-branding menjadi solusi tercepat dan efisien untuk memuluskan bisnis. Sebab, di sini kedua belah pihak bisa menggabungkan seluruh potensinya. Tujuannya adalah value yang riil. Berbagai kelemahan system yang dimiliki juga berpotensi dikuatkan oleh partner bisnisnya.Â
“Co-branding adalah kolaborasi yang menguntungkan untuk mencapai target tertentu. Target-target ini beserta kurasi dan penentuannya dari setiap brand memiliki plot yang berbeda. Selalu ada cara untuk mensikapi itu semua. Untuk itu, semua akan disampaikan dalam Training On Trainer. Kegiatan seperti ini sangat penting,†terangnya.Â
Dalam TOT nanti, Priantono berencana mengajak audience untuk lebih aktif berineraksi. “Peserta TOT ini harus mengerti dahulu apa itu co-branding dan mengapa jadi kebutuhan. Lalu, hingga akhirnya dipilih konsep itu. Semua akan dijelaskan detail. Kami minta peserta lebih aktif,†katanya.Â