BEKASI.KRJOGJA.com - Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan, sebanyak 15 ribu usaha mikro mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2018. Dalam upaya percepatan penyaluran tersebut, telah direkrut 314 tenaga pendamping KUR yang berasal dari 20 Provinsi.
"Target tahun ini meningkat dari target tahun 2017 sebanyak 14 ribu usaha mikro terdampingi mengakses KUR ke Penyalur KUR," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati, pada acara Pembekalan Tenaga Pendamping KUR, di Bekasi, Selasa (03/04/2018).
Yuana mengungkapkan, untuk tahun ini pemerintah mentargetkan alokasi penyaluran KUR bertambah menjadi sebesar Rp120 triliun, yang sebelumnya Rp110 triliun pada 2017 lalu. Begitu juga ditetapkan penurunan suku bunga KUR menjadi 7% yang sebelumnya sebesar 9% pada 2017.
"Ini bukti bahwa pemerintah terus menunjukkan keberpihakan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan akses pada sumber pembiayaan," tegas Yuana.
Yuana berharap, kegiatan ini dapat memberikan informasi dan pemahaman terkait program KUR kepada para koordinator dan tenaga pendamping KUR agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif. Kegiatan pembekalan tenaga pendamping KUR tahap I yang dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 2-4 April 2018 dengan peserta sebanyak 201 orang.Â
Rinciannya, 20 koordinator dan 181 tenaga pendamping KUR dari 10 provinsi (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kalimantan Timur). "Kegiatan pendampingan KUR ini cukup strategis karena dapat memperluas KUR sampai ke pelosok di daerah," jelas Yuana.
Menurut Yuana, pendamping dapat berperan mensosialisasikan KUR di wilayahnya. Lebih jauh, tenaga pendamping tersebut melakukan pendampingan bagi UMKM yang masih banyak yang takut berhubungan dengan perbankan dan masih terbatas kemampuannya menyiapkan hal-hal administratif yang dibutuhkan dalam pengajuan KUR. (Imd)