JAKARTA, KRJOGJA.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membutuhkan anggaran sekitar Rp2 triliun per tahun untuk melaksanakan tugas melindungi ranah dunia maya Indonesia dari ancaman serangan siber.
Kepala BSSN Djoko Setiadi mengatakan, anggaran untuk BSSN masih dalam tahap pembahasan. Ia akan bertandang ke Komisi I DPR pada 16 Januari nanti untuk melakukan pembahasan.
"Kami sedang menyusun anggarannya. Sekitar dua, dua plus. Iya triliun," kata Djoko.
Anggaran ini akan digunakan untuk keperluan operasional, khususnya untuk pengadaan peralatan dan penambahan sumber daya manusia (SDM).
Djoko menyebut BSSN membutuhkan banyak SDM baru. Saat ini SDM BSSN hanya berasal dari 'gerbong' Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Nantinya akan ada penambahan SDM dari Direktorat Perlindungan Informasi Kemenkominfo.
BSSN juga berencana membuka perekrutan dalam waktu dekat. Namun Djoko tak menyebut kapan dan berapa jumlah karyawan yang akan direkrut.
Terkait masalah pengadaan teknologi, belum ada rincian peralatan yang akan diperlukan BSSN. (*)