nasional

RI-Malaysia Bentuk Task Force Pembangunan Perbatasan

Kamis, 4 Januari 2018 | 16:07 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com – Pemerintah Indonesia dan Malaysia terus meningkatkan kerjasama bilateral dalam pembangunan kawasan perdesaan. Terbaru Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bersama Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia bersepakat membentuk task force bersama untuk  mempercepat pembangunan wilayah perbatasan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan tersebut.

"Kami bersepakat untuk meningkatkan kerjasama pembangunan antar dua negara terutama pembangunan di kawasan perbatasan baik terkait upaya meningkatkan kesejahteraan warga perbatasan maupun pengembangan kapasitas SDM-nya. Nanti akan ada task force bersama agar kerjasama tersebut bisa segera terealisasi di lapangan," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat menerima kunjungan Menteri Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Bin Yaakob, di kantor Kemendesa PDTT, Kalibata, Jakarta, Kamis (04/12/201). 

Kunjungan Dato Sri Ismail Sabri bin Yaakob ini merupakan kunjungan balasan setelah Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo melakukan muhibah ke Malaysia beberapa waktu lalu. Ikut dalam rombongan Dato Sri Ismail Sabri, beberapa pejabat dan pengusaha Malaysia. Ikut mendampingi Menteri Eko menerima rombongan Dato Sri Ismail, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendesa PDTT Anwar Sanusi beserta jajaran eselon I Kemendesa PDTT. 

Eko menjelaskan kerjasama pembangunan kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia akan fokus pada pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan. Nantinya di desa-desa di wilayah perbatasan kedua negara akan dikembangkan berbagai produk unggulan yang sesuai dengan potensi lokal masing-masing.  Desa-desa perbatasan di wilayah Indonesia misalnya akan mengembangkan berbagai komiditi unggulan seperti Jagung dan Karet. 

“Di kawasan-kawasan tersebut kita arahkan untuk mengembangkan satu produk unggulan sehingga mempunyai skala ekonomi besar. Hasil dari pengembangan produk unggulan tersebut kami arahkan untuk bisa diserap langsung oleh pasar Malaysia. Pada saat bersamaan,produk-produk dari desa di Malaysia dengan berkembangnya ekonomi perdesaan di Malaysia,  juga bisa masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Dia mengungkapkan peluang pengembangan komoditi unggulan di kawasan perbatasan masih terbuka luas. Apalagi saat ini ada program reforma agraria dari Presiden Joko Widodo sehingga ketersediaan lahan untuk mengembangkan produk unggulan tidak menjadi masalah. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB