YOGYA, KRJOGJA.com - Surya Ibrahim Setiawan (Surya, 13) dan Jaasir Yusuf Muhammad (Yusuf, 11), baru saja pulang dari Osaka, Jepang, pada 3 November lalu. Santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta ini masing-masing membawa pulang medali emas untuk kategori Line Follower dan Emas untuk kategori Maze Solving dalam International Robotic Training and Competition.Â
Lomba berlangsung 27 Oktober-2 November 2017 diselenggarakan oleh persatuan pelajar Indonesia Osaka-Nara dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Tiga negara peserta yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia.Â
Kemenangan tersebut bermula dari hobi Surya dan Yusuf sejak kecil. Yusuf, putra pasangan Abdul Muin dan Yasmini Fitiyati, warga Maguwoharjo, Depok Sleman. Sedang Surya Ibrahim Setiawan adalah putra dari bapak Nukman Agustam dan ibu Siti Istiqomah Hidayati, warga Blitar, Jawa Timur.Â
"Entah gimana waktu itu sukanya. Kelas satu itu pernah suka dan lihat robot di TV. Tapi baru suka, kelas tiga," ungkap Yusuf.
Dari rasa penasaran dan kegemarannya tersebut, ia kemudian merakit besi maupun mainan secara otodidak dan mandiri. Hal itu dilakukan hingga kelas empat, ketika ia belajar bahasa pemrograman sederhana yang menjadi basisnya mengembangan robot. Di kelas lima, mulailah ia merangkai robot sesungguhnya menggunakan solder dan tenol.
"Jadi sejak kelas lima saya sudah pegang laptop dan pakai solder. Sudah berkali-kali pula ke-nyos (terkena panasnya solder). Tapi ya namanya hobi, ditekuni," kenang Yusuf.
Akhirnya di antara kelas empat dan kelas lima, Yusuf mengikuti lomba robotika di Jakarta dan hingga Malaysia. Semua pengalaman tersebut berbuah manis."Alhamdulillah dapat juara satu," kenang Yusuf.Â
Tapi mentalnya sempat jatuh, ketika ia terakhir bertanding di Yogyakarta. Kala itu, ia bahkan harus rela ditaklukkan kakak kelasnya sendiri dalam lomba robot yang digelar di Ambarukmo Plaza. Ia kala itu sempat menangis. Karena merasa tak rela dan tak habis pikir, kenapa ia yang telah juara di banyak tempat akhirnya kalah di lomba tingkat Kabupaten.